Tidur, anugerah Ilahi yang menyegarkan raga dan jiwa, seringkali dipandang sebelah mata sebagai sekadar rutinitas. Namun, dalam perspektif Islam, tidur juga diibaratkan sebagai "kematian kecil," mengingat sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan Jabir bin Abdullah RA, "Tidur adalah saudara kandung kematian. Di surga, penghuni surga tidak tidur." (Sumber: arsip detikHikmah). Oleh karena itu, waktu sebelum tidur bukan hanya momen untuk beristirahat, melainkan juga kesempatan emas untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui amalan-amalan sunnah yang dianjurkan.
Hadits yang menjelaskan amalan-amalan ini, sebagaimana dirangkum dari buku "Islam On The Spot: Kumpulan Informasi Menarik Seputar Ajaran Islam" karya Rian Hidayat dkk., mengungkapkan wasiat Rasulullah SAW kepada Sayyidah Aisyah RA. Rasulullah SAW bersabda, "Wahai Aisyah, janganlah engkau tidur sebelum melakukan empat perkara ini…" Aisyah RA, yang dikenal akan ketajaman pikiran dan keinginannya untuk mendalami ajaran Islam, kemudian bertanya bagaimana ia dapat melaksanakan keempat amalan tersebut dalam waktu singkat sebelum tidur. Rasulullah SAW, dengan senyum penuh kasih sayang, menjelaskan cara praktis dan penuh hikmah untuk mengamalkannya.
Keempat amalan sunnah sebelum tidur yang diwasiatkan Rasulullah SAW kepada Aisyah RA tersebut memiliki keutamaan dan hikmah yang mendalam, membuat tidur menjadi lebih berkah, menambah pahala, dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Mari kita bahas satu per satu amalan tersebut:
1. Membaca Surah Al-Ikhlas Tiga Kali:
Rasulullah SAW mengajarkan membaca Surah Al-Ikhlas (Qul Huwallahu Ahad) sebanyak tiga kali sebelum tidur. Keutamaan amalan ini sangat luar biasa, sebagaimana sabda beliau, membaca surah ini tiga kali ibarat telah mengkhatamkan seluruh Al-Qur’an. Hal ini bukan berarti secara harfiah menggantikan bacaan Al-Qur’an secara keseluruhan, namun lebih kepada menekankan pada substansi dan kekhususan kandungan Surah Al-Ikhlas.
Surah Al-Ikhlas, yang terdiri dari empat ayat, merupakan ringkasan tauhid yang sangat padat dan komprehensif. Ayat-ayatnya menegaskan keesaan Allah SWT, menolak segala bentuk syirik dan kesyirikan, serta menggambarkan keagungan dan kemahakuasaan-Nya. Dengan mengulanginya tiga kali, hati akan semakin terfokus pada keesaan Allah SWT, menguatkan keimanan, dan membersihkan jiwa dari segala kotoran hati. Pengulangan ini juga berfungsi sebagai bentuk dzikir dan ibadah yang terus menerus dilakukan, bahkan hingga dalam keadaan istirahat. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang menganjurkan untuk selalu mengingat Allah SWT dalam segala kondisi.
Berikut teks dan terjemahan Surah Al-Ikhlas:
Arab: قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Latin: Qul huwallaahu ahad, allaahushshamad, lam yalid walam yuulad, walam yakun lahuu kufuwan ahad.
Terjemahan: Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia."
2. Membaca Shalawat Nabi Tiga Kali:
Amalan kedua yang dianjurkan adalah membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW sebanyak tiga kali. Shalawat merupakan doa yang mengandung pujian dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan membaca shalawat, kita memohon syafaat (pertolongan) beliau di hari kiamat. Keutamaan shalawat ini sangat besar, karena Nabi Muhammad SAW sendiri bersabda bahwa shalawat merupakan bentuk penghormatan dan kecintaan kepada beliau, serta sebagai jalan untuk mendapatkan syafaat dan rahmat-Nya.
Membaca shalawat tiga kali sebelum tidur juga memiliki makna simbolik, yaitu menyerahkan diri kepada Allah SWT dan memohon perlindungan-Nya melalui syafaat Nabi Muhammad SAW. Ini menunjukkan ketawadhuan dan kepercayaan kita kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Shalawat juga merupakan bentuk syukur atas segala nikmat yang telah diberikan, termasuk nikmat tidur yang menenangkan.
Berikut bacaan shalawat yang umum digunakan:
Arab: اللهم صل على محمد وعلى آل محمد
Latin: Allahumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad
Terjemahan: Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad.
3. Membaca Istighfar untuk Kaum Mukminin Tiga Kali:
Amalan ketiga adalah membaca istighfar (memohon ampun) kepada Allah SWT untuk seluruh kaum mukminin. Istighfar merupakan ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam, karena dengan memohon ampun, kita mengakui kelemahan dan kekurangan diri di hadapan Allah SWT. Membaca istighfar untuk kaum mukminin menunjukkan rasa kepedulian dan kasih sayang kepada sesama muslim. Hal ini juga merupakan bentuk doa agar Allah SWT mengampuni dosa-dosa mereka.
Dengan beristighfar untuk kaum mukminin, kita berharap mendapatkan ridha (keridaan) mereka. Ridha sesama muslim merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat, karena akan menciptakan suasana yang harmonis dan penuh persaudaraan. Membaca istighfar sebelum tidur juga menjadi refleksi diri, memperbaiki hubungan dengan Allah SWT dan sesama manusia.
Berikut bacaan istighfar yang dianjurkan:
Arab: أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
Latin: Astaghfirullaahal adziim alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum wa atuubu ilaih
Terjemahan: Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertobat kepada-Nya.
4. Memperbanyak Dzikir (Tasbih, Tahmid, Tahlil, Takbir) Tiga Kali:
Amalan terakhir adalah memperbanyak dzikir, yaitu tasbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah), tahlil (La ilaha illallah), dan takbir (Allahu Akbar). Keempat kalimat dzikir ini merupakan inti dari ibadah tauhid, mengungkapkan keesaan Allah SWT, kebesaran-Nya, dan segala pujian hanya layak bagi-Nya. Rasulullah SAW menjelaskan bahwa mengulanginya tiga kali seakan-akan telah melaksanakan ibadah haji dan umrah.
Pernyataan ini menekankan betapa besarnya pahala yang didapatkan dari amalan ini. Haji dan umrah merupakan ibadah yang sangat penting dan mulia dalam Islam, memerlukan persiapan dan pengorbanan yang besar. Namun, dengan mengamalkan dzikir ini secara rutin sebelum tidur, kita dapat memperoleh pahala yang setara, tanpa harus melakukan perjalanan jauh dan mengeluarkan biaya yang besar. Ini menunjukkan kemudahan dan kesempatan yang diberikan Allah SWT kepada hamba-Nya untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Berikut bacaan dzikir tersebut:
Arab: سُبْحَانَ اللهِ، الْحَمْدُ لِلَّهِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، اللهُ أَكْبَرُ
Latin: Subhanallah, Alhamdulillah, La ilaha illallah, Allahu Akbar
Terjemahan: Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar.
Kesimpulannya, empat amalan sunnah sebelum tidur yang diwasiatkan Rasulullah SAW kepada Aisyah RA ini bukan sekadar rutinitas, melainkan ibadah yang sarat makna dan keutamaan. Dengan mengamalkannya secara istiqomah, kita bukan hanya mendapatkan pahala dan keberkahan di dunia, namun juga mempersiapkan diri untuk menghadapi hari akhirat dengan penuh ketenangan dan harapan. Amalan-amalan ini juga mengajarkan kita untuk selalu mengingat Allah SWT, menguatkan keimanan, dan menumbuhkan rasa kasih sayang kepada sesama. Semoga kita semua dapat mengamalkannya dan merasakan manfaatnya.