Utrecht, Belanda – Sebuah tonggak sejarah bagi diaspora Indonesia di Belanda terukir pada Selasa, 17 Desember 2024. Setelah melewati proses panjang yang dipenuhi semangat kebersamaan dan kerja keras, Masjid SGB-Utrecht, masjid Indonesia pertama di kota Utrecht, resmi dibuka. Peristiwa bersejarah ini menandai hadirnya pusat ibadah dan kebudayaan Indonesia yang diharapkan mampu memperkuat identitas keislaman dan kebangsaan di tengah masyarakat Indonesia yang tinggal di negeri kincir angin.
Pembukaan masjid yang berlokasi di Handboog 2, 3994 AD Houten, Provincie Utrecht ini ditandai dengan pembukaan pintu masjid secara simbolis oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda, Bapak Mayerfas. Suasana haru dan penuh syukur menyelimuti acara tersebut, yang dihadiri oleh para atase dan tim Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Den Haag, serta sekitar 50 jemaah dan warga masyarakat Indonesia dari Utrecht dan sekitarnya. Lantunan sholawat menggema, mengiringi momen sakral peresmian masjid yang telah lama dinantikan ini.
"Alhamdulillah, niat kita punya masjid di Utrecht akhirnya terwujud," ujar Dubes Mayerfas dalam sambutannya, seperti yang terdokumentasikan dalam video yang diunggah di akun Instagram @sgb-utrecht dan KBRI Den Haag. "Dua tahun lalu kita berniat dan sepakat bertekad untuk punya masjid di Utrecht. Ini adalah mungkin masjid pertama di Belanda, mungkin juga di luar negeri yang berasal dari masyarakat kita. Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, kita mulai membuka masjid kita," tambahnya, mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaan atas terwujudnya mimpi bersama ini.
Masjid SGB-Utrecht, yang merupakan singkatan dari Stichting Generasi Baru, merupakan buah dari kerja keras dan pengorbanan komunitas muslim Indonesia di Utrecht. SGB, sebagai inisiator pembangunan masjid, telah menunjukkan komitmen yang luar biasa dalam mewujudkan impian memiliki tempat ibadah yang representatif dan memadai bagi warga Indonesia di wilayah tersebut. Proses pembangunan yang memakan waktu dan membutuhkan dana yang tidak sedikit, menunjukkan kekuatan persatuan dan solidaritas yang tinggi di antara komunitas.
Dana pembangunan masjid yang mencapai sekitar Rp 15 miliar dikumpulkan dari sumbangan masyarakat Indonesia. Angka tersebut mencerminkan besarnya kepedulian dan partisipasi aktif warga Indonesia dalam mewujudkan proyek ambisius ini. Keterlibatan masyarakat tidak hanya sebatas donasi finansial, tetapi juga mencakup partisipasi aktif dalam berbagai tahapan pembangunan, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan.
Sebelum pembangunan fisik masjid dimulai, komunitas muslim Indonesia di Utrecht telah menunjukkan dedikasi yang tinggi melalui kegiatan pengajian rutin yang berpindah-pindah dari rumah ke rumah. Hal ini menunjukkan semangat keagamaan yang kuat dan keinginan yang besar untuk memiliki tempat ibadah yang lebih representatif. Adanya masjid ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas kegiatan keagamaan dan memperkuat tali silaturahmi antar warga.
Pembangunan Masjid SGB-Utrecht tidak hanya sebatas pembangunan fisik bangunan, tetapi juga memiliki makna yang lebih luas dan mendalam. Proses pembangunan ini telah memperkuat rasa kebersamaan dan solidaritas di antara warga Indonesia di Utrecht, sekaligus menjadi simbol identitas dan kebanggaan bagi komunitas. Masjid ini bukan hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kebudayaan Indonesia di Belanda.
Pada pagi hari sebelum peresmian, sejumlah perwakilan pengurus SGB-Utrecht menandatangani Akta Pembelian Gedung di kantor Notaris Houten. Momen ini merupakan langkah krusial dan bersejarah bagi komunitas, menandai legalitas kepemilikan gedung yang akan menjadi rumah bagi Masjid SGB-Utrecht. Proses penandatanganan akta ini bukan hanya sekadar proses administratif, tetapi juga sarat dengan makna emosional dan menjadi simbol perjuangan panjang yang akhirnya membuahkan hasil.
Keberadaan Masjid SGB-Utrecht diharapkan mampu menjadi pusat kegiatan keagamaan, pendidikan, dan kebudayaan Indonesia di Belanda. Masjid ini diharapkan dapat menjadi tempat berkumpulnya warga Indonesia untuk menjalankan ibadah, mengadakan kegiatan keagamaan, dan mempererat tali silaturahmi. Selain itu, masjid ini juga diharapkan dapat menjadi wadah untuk pendidikan agama Islam bagi anak-anak dan generasi muda Indonesia di Belanda, sehingga mereka dapat tetap teguh dalam identitas keislaman dan kebangsaan Indonesia.
"Semoga Masjid Indonesia ini menjadi mercusuar dakwah di Belanda, menjadi tempat belajar dan membina anak-anak kita agar tetap teguh dalam identitas keislaman dan semangat kebangsaan Indonesia di tanah Eropa," tulis keterangan foto pada akun @sgb_utrecht, mengungkapkan harapan dan doa agar masjid ini dapat menjalankan fungsinya secara optimal dan memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat Indonesia di Belanda.
Pembangunan Masjid SGB-Utrecht menjadi bukti nyata dari semangat persatuan dan kesatuan di antara warga Indonesia di Belanda. Proyek ini menunjukkan bahwa dengan kerja keras, kebersamaan, dan semangat yang tinggi, setiap tantangan dapat diatasi dan setiap impian dapat terwujud. Keberadaan masjid ini diharapkan dapat memperkuat ikatan persaudaraan dan memperkokoh identitas keindonesiaan di tengah masyarakat internasional.
Masjid SGB-Utrecht bukan hanya sebuah bangunan fisik, tetapi juga simbol kebanggaan, keberhasilan, dan harapan bagi komunitas Indonesia di Utrecht dan sekitarnya. Ini merupakan warisan berharga yang akan terus dikenang dan dijaga kelestariannya oleh generasi penerus. Keberadaan masjid ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi komunitas Indonesia di berbagai negara lain untuk terus berjuang dan berkarya dalam memperkuat identitas dan kebanggaan bangsa Indonesia di kancah internasional. Semoga Masjid SGB-Utrecht menjadi pusat dakwah Islam yang rahmatan lil ‘alamin, menebarkan nilai-nilai kebaikan dan kedamaian bagi seluruh umat manusia.