Shalat tahajud, ibadah sunnah yang dianjurkan dalam Al-Quran surat Al-Isra ayat 79, merupakan amalan mulia yang senantiasa dijalankan Rasulullah SAW. Ayat tersebut, yang berbunyi "Dan pada sebagian malam hari, shalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji," mengindikasikan keutamaan dan ganjaran besar bagi mereka yang tekun melaksanakannya. Lebih dari sekadar ibadah fisik, shalat tahajud merupakan manifestasi keimanan yang mendalam, refleksi diri di hadapan Sang Khalik, dan upaya mendekatkan diri kepada-Nya di tengah sunyi malam.
Shalat tahajud, sebagaimana dijelaskan oleh pakar hadis dan tafsir, Adnan Tarsyah dalam karyanya "Dahsyatnya Tahajud, Subuh, & Dhuha: Keberkahan Bangun Pagi," dikerjakan pada malam hari setelah shalat Isya hingga menjelang terbit fajar. Uniknya, waktu pelaksanaan shalat tahajud tidak terikat dengan durasi tidur sebelumnya. Meskipun hanya tidur sebentar, niat yang tulus dan keikhlasan dalam menunaikan ibadah ini tetap akan diterima Allah SWT. Hal ini sejalan dengan ajaran Rasulullah SAW yang menekankan pentingnya niat dan keikhlasan dalam setiap amal ibadah.
Rasulullah SAW sendiri sangat menganjurkan umatnya untuk melaksanakan shalat tahajud. Dalam sebuah hadis riwayat Imam Tirmidzi dan Ahmad, beliau bersabda, "Kerjakanlah shalat malam, karena shalat malam itu kebiasaan orang-orang saleh sebelum kamu dahulu, juga suatu jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah, juga sebagai penebus dosa segala kejahatan, mencegah dosa serta dapat menghindari penyakit dari badan." Hadis ini mengungkapkan multifaceted manfaat shalat tahajud, tidak hanya sebagai sarana pengampunan dosa, tetapi juga sebagai benteng pertahanan diri dari godaan syahwat dan penyakit, baik jasmani maupun rohani.
Lebih dari sekadar menjalankan shalat, Rasulullah SAW juga mengajarkan doa-doa khusus yang dibaca setelah menunaikan shalat tahajud. Salah satu doa yang diriwayatkan dalam Shahih Bukhari, merupakan doa yang sering dipanjatkan Rasulullah SAW setelah shalat tahajud. Doa ini, yang panjangnya cukup signifikan, mencerminkan kebesaran dan keagungan Allah SWT, serta mengungkapkan penyerahan diri dan ketaatan seorang hamba kepada Tuhannya. Berikut terjemahan doa tersebut:
"Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar."
Bagian doa selanjutnya menunjukkan penyerahan diri total dan permohonan ampun atas segala dosa:
"Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah."
Doa ini merupakan ikhtisar dari keyakinan dan permohonan seorang muslim yang menyerahkan dirinya kepada Allah SWT. Ia mengakui kebesaran Allah, kebenaran ajaran-Nya, dan memohon ampunan atas semua kesalahan dan kekurangannya. Doa ini juga menunjukkan kesadaran akan keterbatasan manusia dan kepercayaan akan kekuatan Allah SWT.
Setelah doa tersebut, Rasulullah SAW melanjutkan dengan doa singkat namun penuh makna:
"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungilah kami dari siksa neraka."
Doa ini merupakan permohonan akan kebaikan di dunia dan akhirat, serta perlindungan dari siksa neraka. Ini menunjukkan harapan dan cita-cita seorang muslim untuk mendapatkan ridho Allah SWT baik di hidup dunia maupun akhirat.
Keutamaan shalat tahajud tidak hanya terletak pada pengampunan dosa dan mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga terdapat berbagai keutamaan lainnya. Yunus Hanis Syam dalam bukunya "Indahnya Tahajud" menjelaskan beberapa di antaranya:
1. Dikabulkannya Doa: Waktu shalat tahajud, khususnya sepertiga malam terakhir, diyakini sebagai waktu mustajabnya doa. Rasulullah SAW bersabda, "Perintah Allah turun ke langit di waktu tinggal sepertiga yang akhir dari waktu malam, lalu berseru, adakah orang-orang yang memohon (berdoa) pasti akan Ku kabulkan, adakah orang yang meminta pasti Kuberikan dan adakah yang mengharap ampunan, pasti akan ku ampuni baginya sampai tiba waktu Subuh." Hadis ini menunjukkan betapa khususnya waktu ini untuk memperoleh kabul doa.
2. Allah SWT Mengangkat ke Tempat Terpuji: Shalat tahajud dianggap sebagai amal yang sangat dicintai Allah SWT. Dalam hadis riwayat Thabrani dari Abu Darda RA, Rasulullah SAW bersabda, "Ada 3 macam manusia, Allah mencintai mereka, tersenyum kepada mereka dan merasa senang dengan mereka, yaitu salah satunya adalah orang yang memiliki istri cantik serta tempat tidur lembut dan bagus. Kemudian ia bangun malam (untuk salat), lalu Allah berkata, ‘Ia meninggalkan kesenangannya dan mengingat Aku. Seandainya ia berkehendak, maka ia akan tidur.’" Hadis ini menunjukkan bahwa Allah SWT menghargai pengorbanan dan keikhlasan seorang hamba yang meninggalkan kenikmatan duniawi untuk menunaikan ibadah di malam hari.
3. Mendekatkan Diri kepada Allah: Shalat tahajud merupakan jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Seperti yang disebutkan dalam hadis riwayat Tirmidzi, Halik, dan Baihaqi, "Hendaklah kalian melaksanakan salat malam karena salat malam itu merupakan kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian, ibadah yang mendekatkan diri kepada Tuhan kalian, serta penutup kesalahan dan penghapus dosa." Mendekatkan diri kepada Allah bukan hanya melalui ibadah formal, tetapi juga melalui hubungan batiniah yang terjalin antara hamba dengan Tuhannya.
4. Kemuliaan dan Kegagahan: Dalam riwayat lain, Jibril AS mengatakan kepada Rasulullah SAW, "Hai Muhammad, kemuliaan orang beriman ada dengan salat malam. Dan kegagahan orang beriman adalah sikap mandiri dari bantuan orang lain." Hal ini menunjukkan bahwa shalat tahajud tidak hanya memberikan pahala dan ampunan, tetapi juga membentuk karakter dan kepribadian seorang muslim yang mulia dan kuat.
Kesimpulannya, shalat tahajud bukan sekadar ibadah sunnah, tetapi merupakan amal yang sangat dianjurkan dengan segudang keutamaan. Doa-doa yang diajarkan Rasulullah SAW setelah shalat tahajud menunjukkan cara yang benar untuk menyatakan ketaatan, permohonan ampun, dan harapan akan rahmat Allah SWT. Dengan mengerjakan shalat tahajud dan memanjatkan doa-doa tersebut, seorang muslim dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT, mendapatkan ampunan dosa, dan mengharapkan kebaikan di dunia dan akhirat. Semoga uraian ini dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi kita semua untuk lebih tekun dalam menjalankan ibadah shalat tahajud.