Jakarta, – Dua ayat terakhir dalam Surat Al-Baqarah, ayat 285 dan 286, dikenal luas sebagai Ayat Kursi (meski secara teknis Ayat Kursi adalah ayat 255 Surat Al-Baqarah), memiliki kedudukan istimewa dalam Islam dan diyakini menyimpan beragam keutamaan yang luar biasa. Keistimewaan ini bukan sekadar klaim, melainkan bersandar pada sejumlah hadits shahih yang diriwayatkan dari Rasulullah SAW, menunjukkan betapa pentingnya pengamalan dua ayat ini dalam kehidupan sehari-hari umat Islam. Keutamaan membaca Ayat Kursi ini bahkan dikaitkan dengan pengabulan doa dan perlindungan dari berbagai macam gangguan.
Berbagai literatur keagamaan, termasuk buku "Doa-doa Terbaik Sepanjang Masa" karya Ust. Ahmad Zacky El-Syafa, mengungkapkan bahwa mengamalkan dua ayat ini secara konsisten dapat membuka pintu pengabulan doa. Keyakinan ini bukan tanpa dasar, melainkan bersumber dari hadits-hadits yang menjelaskan keajaiban dan manfaatnya. Namun, penting untuk diingat bahwa pengabulan doa tetap bergantung pada kehendak Allah SWT, dan keutamaan ini tidak menjamin pengabulan setiap permintaan secara otomatis. Keikhlasan, kesungguhan, dan kesesuaian doa dengan syariat Islam tetap menjadi faktor penentu.
Salah satu hadits yang paling sering dikutip terkait keutamaan membaca dua ayat terakhir Surat Al-Baqarah adalah riwayat Ibnu Abbas RA. Hadits ini menggambarkan momen sakral ketika Jibril AS berada di sisi Rasulullah SAW. Tiba-tiba, terdengar suara dari langit, mengingatkan akan keagungan dan kebesaran Allah SWT. Rasulullah SAW mengangkat kepala dan berkata, "Ini adalah pintu langit." Kemudian, seorang malaikat turun dan menyampaikan kabar gembira yang luar biasa: "Bergembiralah dengan dua cahaya penerangan yang diberikan oleh Allah kepadamu yang belum pernah diberikan kepada seorang Nabi sebelum engkau, yaitu Fatihatul Kitab dan akhir surat Al-Baqarah. Tiada engkau baca satu huruf dari padanya, melainkan pasti permintaanmu akan dikabulkan." (HR. Muslim).
Hadits ini dengan tegas menunjukkan betapa tingginya kedudukan dua ayat ini dalam pandangan Islam. Fatihatul Kitab, sebagai pembuka Al-Qur’an, dan dua ayat terakhir Surat Al-Baqarah, sebagai penutup surat terpanjang dalam Al-Qur’an, dianggap sebagai dua cahaya penerangan yang sangat berharga. Keduanya menjadi simbol pembuka dan penutup yang sakral, menunjukkan perjalanan spiritual seorang muslim dari awal hingga akhir. Pengamalan keduanya dianggap sebagai bentuk ketaatan dan kedekatan diri kepada Allah SWT.
Berikut teks Arab, latin, dan terjemahan dua ayat terakhir Surat Al-Baqarah:
(Teks Arab dan Latin dihilangkan karena keterbatasan kemampuan AI untuk menampilkan teks Arab dengan akurat. Silakan merujuk pada Al-Qur’an terjemahan untuk teks yang benar.)
(Terjemahan Indonesia):
"Rasul telah beriman kepada Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), "Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara rasul-rasul-Nya." Dan mereka berkata, "Kami mendengar dan kami taat." Ampunilah kami, Ya Tuhan kami, dan kepada Engkaulah tempat kembali kami."
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat pahala dari kebaikan yang dikerjakannya dan dia mendapat siksa dari kejahatan yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir."
Lebih jauh lagi, keutamaan membaca dua ayat ini dijelaskan dalam berbagai hadits lain yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Muslim, dan Tirmidzi. Hadits-hadits ini mengungkap berbagai manfaat dan perlindungan yang didapatkan oleh mereka yang mengamalkannya. Berikut beberapa di antaranya:
1. Perlindungan di Malam Hari: Hadits dari Abu Mas’ud Al-Badry yang diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim menyebutkan, "Barangsiapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah pada malam hari, maka sudah cukup baginya." Tafsir hadits ini beragam. Sebagian ulama berpendapat bahwa hal ini cukup untuk menjaga seseorang dari hal-hal yang tidak disukai sepanjang malam. Pendapat lain menyatakan bahwa membaca dua ayat ini sudah cukup memadai dan tidak perlu bangun malam untuk membaca Al-Qur’an lagi. Ini menunjukkan bahwa dua ayat ini memiliki kekuatan spiritual yang mampu memberikan rasa aman dan ketenangan.
2. Mengusir Setan: Abu Hurairah meriwayatkan hadits dari Rasulullah SAW yang berbunyi, "Janganlah kalian jadikan rumah kalian seperti kuburan, sebab setan itu akan menjauh dari rumah yang dibacakan surat Al-Baqarah di dalamnya." (HR. Muslim). Hadits ini menekankan pentingnya membaca Al-Baqarah, termasuk dua ayat terakhirnya, di rumah untuk menciptakan suasana yang bersih dari gangguan setan. Hadits lain bahkan menyebutkan bahwa jika rumah tidak dibacakan akhir Surat Al-Baqarah selama tiga malam, maka setan akan mendekatinya. (HR. Tirmidzi). Ini menunjukkan betapa ampuhnya dua ayat ini dalam melindungi rumah dan penghuninya dari pengaruh buruk setan.
3. Keutamaan Setara Membaca Satu Surat Penuh: Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya orang yang membaca dua ayat terakhir surat Al-Baqarah, maka sama halnya ia membaca satu surat penuh surat Al-Baqarah." (HR. Bukhari). Hadits ini menunjukkan bahwa pahala membaca dua ayat ini setara dengan membaca seluruh Surat Al-Baqarah. Ini merupakan penghargaan yang luar biasa atas pengamalan dua ayat yang singkat namun sarat makna ini.
4. Keutamaan Setara Salat Malam: Rasulullah SAW juga bersabda, "Barangsiapa yang membaca dua ayat dari akhir surat Al-Baqarah, maka cukup baginya (dari hal-hal yang membencikan)." Sebagian pendapat menyatakan, "Sama dengan salat malam." (HR. Bukhari Muslim). Hadits ini menunjukkan bahwa keutamaan membaca dua ayat ini setara dengan pahala salat malam, sebuah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam.
Buku "Keutamaan Membaca Al-Qur’an, Berdzikir, Berdoa dan Bershalawat" karya Imam Nawawi yang diterjemahkan oleh Abu Khodijah Ibnu Abdurrohim juga menguatkan berbagai hadits tersebut, menunjukkan konsistensi pemahaman ulama tentang keutamaan membaca dua ayat terakhir Surat Al-Baqarah.
Kesimpulannya, dua ayat terakhir Surat Al-Baqarah, yang sering disebut sebagai Ayat Kursi, memiliki kedudukan yang sangat penting dalam Islam. Berbagai hadits shahih menunjukkan keutamaannya yang luar biasa, mulai dari pengabulan doa hingga perlindungan dari gangguan setan. Namun, penting untuk diingat bahwa keutamaan ini harus diiringi dengan keikhlasan, kesungguhan, dan kesesuaian dengan syariat Islam. Membaca dan mengamalkan dua ayat ini secara rutin diharapkan dapat memperkuat keimanan dan kedekatan kita kepada Allah SWT.