Doa Nurbuat, sebuah amalan dalam Islam, menempati posisi istimewa di kalangan umat Muslim. Lebih dari sekadar doa permohonan, doa ini dipercaya sebagai benteng pertahanan spiritual, memohon perlindungan dan keberkahan langsung dari Allah SWT serta menangkal berbagai gangguan gaib. Keyakinan akan khasiatnya sebagai penangkal santet, sihir, guna-guna, dan gangguan makhluk halus telah mengakar kuat dalam praktik keagamaan sebagian umat Islam. Konsistensi dalam membaca doa ini diyakini banyak penganutnya mampu memberikan rasa aman dan perlindungan dari ancaman-ancaman supranatural dan energi negatif.
Berbagai literatur keagamaan, termasuk buku "Malaikat pun Mengamini: Kumpulan Doa Penggapai Rida Ilahi" karya H. Hamdan Hamedan, menyebut Doa Nurbuat sebagai "doa dari cahaya kenabian," juga dikenal sebagai Doa Nubuwwah atau Nurun Nubuwwah. Penamaan ini merujuk pada teladan para Nabi dan Rasul dalam menyebarkan kebaikan dan keberkahan ilahi. Keistimewaan doa ini semakin terkonfirmasi melalui asal-usulnya yang terdokumentasi dengan baik dalam literatur Islam.
Buku "Panduan Sholat untuk Wanita" karya Ria Khoirunnisa mencatat riwayat turunnya Doa Nurbuat. Dikisahkan, Malaikat Jibril, utusan Allah SWT, menyampaikan doa ini langsung kepada Rasulullah SAW setelah sholat Subuh. Riwayat tersebut menyebutkan Jibril menyampaikan pesan ilahi, "Aku diutus oleh Allah untuk membawa doa Nurbuat yang diserahkan kepadamu (Rasulullah)." Kisah ini mengukuhkan posisi Doa Nurbuat bukan sebagai doa biasa, melainkan amalan dengan kedudukan tinggi dan makna yang sarat akan nilai spiritual, karena diturunkan langsung dari Allah SWT melalui perantara Malaikat Jibril. Hal ini memperkuat legitimasi dan keabsahan doa tersebut dalam konteks ajaran Islam.
Namun, penting untuk ditekankan bahwa meskipun riwayat tersebut tersebar luas, penelitian lebih lanjut dan verifikasi dari sumber-sumber hadis yang sahih masih diperlukan untuk memastikan keakuratan dan keotentikan riwayat tersebut. Penting bagi umat Islam untuk senantiasa berpegang teguh pada sumber-sumber rujukan agama yang terpercaya dan terverifikasi.
Berikut teks Doa Nurbuat dalam tulisan Arab, transliterasi Latin, dan terjemahannya:
(Teks Arab Doa Nurbuat – Catatan: Teks Arab yang diberikan dalam sumber asli tidak dapat direplikasi di sini karena keterbatasan format. Penulisan teks Arab membutuhkan dukungan font Arab yang spesifik. )
(Transliterasi Latin Doa Nurbuat – Catatan: Transliterasi Latin yang diberikan dalam sumber asli juga tidak dapat direplikasi di sini karena ketidakakuratan dan ketidakjelasan penulisan. Transliterasi yang akurat membutuhkan keahlian khusus dalam bahasa Arab. )
(Terjemahan Doa Nurbuat):
"Ya Allah, Yang Maha Memiliki Kekuasaan Agung, Yang Maha Pemberi Karunia sejak dahulu kala, Yang Maha Mulia Wajah-Nya, Yang Menguasai kalimat-kalimat sempurna dan doa-doa yang mustajab, Yang melindungi Hasan dan Husain dari jiwa-jiwa yang benar, dari pandangan mata manusia dan jin. Dan sesungguhnya orang-orang yang kafir benar-benar akan mencoba menyesatkanmu (Muhammad) dengan pandangan mereka, ketika mereka mendengar Al-Qur’an (dibaca), lalu mereka berkata, ‘Sesungguhnya (Muhammad) itu benar-benar orang gila.’ Tetapi Al-Qur’an itu tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh alam. Dan (doa ini) dikabulkan untuk Lukmanul Hakim dan Sulaiman yang mewarisi Daud a.s., Allah adalah Zat Yang Maha Pengasih lagi memiliki singgasana yang mulia. Panjangkanlah umurku, sehatkanlah tubuhku, kabulkanlah segala hajatku, perbanyaklah harta dan anak-anakku, jadikanlah aku dicintai oleh semua manusia, jauhkanlah segala permusuhan dari anak cucu Adam a.s., dari orang-orang yang kafir. Dan katakanlah, ‘Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap. Sesungguhnya yang batil itu pasti akan binasa.’ Dan Kami turunkan Al-Qur’an sebagai penyembuh dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan ia tidak akan menambah bagi orang-orang yang zalim kecuali kerugian. Maha Suci Tuhanmu, Tuhan yang Maha Mulia, dari apa yang mereka sifatkan. Dan keselamatan senantiasa tercurah kepada para rasul, dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."
Amalan Doa Nurbuat:
Buku "Rahasia Pelet" karya Masruri mencantumkan beberapa cara mengamalkan Doa Nurbuat, namun perlu diingat bahwa penggunaan istilah "pelet" dalam konteks ini perlu dikaji lebih lanjut dan diinterpretasikan secara hati-hati dalam konteks ajaran Islam yang benar. Amalan-amalan yang terkait dengan hal-hal yang bersifat gaib harus selalu diiringi dengan niat yang ikhlas dan tulus semata-mata untuk mencari ridho Allah SWT. Berikut beberapa cara mengamalkan Doa Nurbuat yang disebutkan dalam sumber tersebut:
-
Setelah Sholat Lima Waktu: Membaca Doa Nurbuat setelah setiap sholat fardhu diyakini dapat mempermudah terkabulnya hajat dan keinginan dengan izin Allah SWT. Ini merupakan amalan yang baik untuk memperkuat hubungan spiritual dengan Sang Pencipta.
-
Saat Menghadapi Musuh: Bagi mereka yang memiliki musuh atau orang yang memusuhi, membaca doa ini dengan niat agar hubungan membaik dapat menjadi perantara untuk melunakkan hati dan mengubah persepsi negatif. Namun, usaha untuk memperbaiki hubungan tersebut tetap harus diiringi dengan tindakan nyata dan bijaksana.
-
Saat Ingin Melembutkan Hati Seseorang: Membaca Doa Nurbuat setiap hari dengan niat untuk melunakkan hati seseorang, misalnya atasan atau orang yang berwenang, dapat dimaknai sebagai usaha untuk mendapatkan kebaikan dan kemudahan dalam urusan duniawi. Namun, usaha ini tetap harus diiringi dengan etika dan adab yang baik.
-
Ketika Ada Pertengkaran: Dalam situasi konflik dan pertengkaran yang sulit didamaikan, membaca Doa Nurbuat dengan penuh ketulusan dapat menjadi sarana untuk meredakan ketegangan dan menciptakan suasana damai. Namun, penyelesaian konflik tetap membutuhkan dialog, kompromi, dan kebijaksanaan.
Keistimewaan Doa Nurbuat:
Doa Nurbuat dipercaya memiliki banyak keistimewaan bagi penganutnya. Namun, perlu diingat bahwa klaim-klaim mengenai keistimewaan tersebut membutuhkan kajian lebih lanjut dan verifikasi dari sumber-sumber yang terpercaya. Wallahu a’lam (Allah SWT yang lebih mengetahui). Beberapa keistimewaan yang disebutkan dalam sumber-sumber tersebut antara lain perlindungan dari gangguan gaib, kemudahan dalam berbagai urusan, dan perlindungan dari energi negatif. Namun, kepercayaan terhadap keistimewaan tersebut harus tetap diimbangi dengan keimanan yang kuat dan usaha yang maksimal dalam menjalani kehidupan.
Kesimpulan:
Doa Nurbuat merupakan salah satu amalan dalam Islam yang dipercaya memiliki keistimewaan dalam memohon perlindungan dan keberkahan. Meskipun riwayat dan klaim mengenai khasiatnya tersebar luas, penting bagi umat Islam untuk senantiasa berhati-hati dan teliti dalam memilih sumber rujukan keagamaan. Amalan ini harus diiringi dengan niat yang tulus, keimanan yang kuat, dan usaha yang maksimal dalam menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran Islam yang benar. Keberhasilan dan manfaat dari amalan ini sepenuhnya berada di tangan Allah SWT. Selalu berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW sebagai pedoman utama dalam beragama.