Salat Tahajud, shalat sunnah yang dikerjakan di sepertiga malam, memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Keutamaan shalat ini begitu besar sehingga Allah SWT sendiri yang menganjurkannya dalam Al-Quran, sebagaimana tercantum dalam Surat Al-Isra ayat 79:
" Pada sebagian malam, kerjakanlah salat tahajud sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji."
Ayat ini menggarisbawahi sifat sunnah dari shalat tahajud, namun sejarahnya menunjukkan bahwa pada masa awal kenabian, shalat ini pernah diwajibkan. Rasulullah SAW dan para sahabatnya menjalankan qiyamullail (shalat malam) secara intensif selama setahun penuh, hingga telapak kaki mereka bengkak karena lama berdiri. Namun, Allah SWT kemudian memberikan keringanan, mengubah status shalat tahajud menjadi sunnah muakkadah—sunnah yang sangat dianjurkan—bukan lagi fardhu (wajib).
Hal ini dijelaskan dalam riwayat yang diriwayatkan Imam Muslim dalam Shahih Muslim, sebagaimana dikutip Muhammad bin Azzuz dalam bukunya, "42 Hadits Shalat Tahajud dan Qiyamullail". Riwayat tersebut berasal dari Sa’ad bin Hisyam bin Amir dari Aisyah RA. Aisyah RA menceritakan bagaimana Rasulullah SAW dan para sahabat awalnya diwajibkan untuk melaksanakan shalat malam secara rutin. Kewajiban ini dikaitkan dengan turunnya ayat Al-Quran (yang tidak disebutkan secara spesifik dalam teks berita asal), dan kemudian Allah SWT memberikan keringanan melalui ayat selanjutnya yang diturunkan. Dengan demikian, shalat tahajud yang awalnya wajib, kemudian menjadi sunnah.
Meskipun statusnya sunnah, keutamaan shalat tahajud tetap sangat besar. Shalat ini menjadi sarana pendekatan diri kepada Allah SWT di waktu yang mustajab (waktu dikabulkannya doa), waktu di mana manusia umumnya terlelap dalam tidur. Dengan melaksanakan shalat tahajud, seorang muslim menunjukkan kesungguhannya dalam beribadah dan kedekatannya dengan Sang Khalik.
Tata Cara Salat Tahajud 2 Rakaat
Jumlah rakaat shalat tahajud tidak dibatasi, namun minimal dua rakaat sesuai sunnah. Berikut tata cara pelaksanaan shalat tahajud dua rakaat, berdasarkan rujukan buku "Tuntunan Salat Tahajud" karya H. Suyuthi:
-
Niat: Niat merupakan unsur penting dalam setiap ibadah. Niat shalat tahajud dua rakaat dibaca dalam hati seraya mengangkat takbiratul ihram. Lafadz niat yang umum digunakan adalah:
"Ushalli sunnatat tahajjudi rak’ataini mustaqbilal qiblati lillāhi ta’ālā."
Artinya: "Saya niat shalat sunnah tahajud dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala."
Penting untuk diingat bahwa niat ini harus tulus ikhlas semata-mata karena Allah SWT. Tanpa niat yang benar, ibadah tidak akan sah.
-
Takbiratul Ihram: Setelah niat, mulailah shalat dengan takbiratul ihram, yaitu mengucapkan "Allahu Akbar" sambil mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga.
-
Doa Iftitah: Setelah takbiratul ihram, bacalah doa iftitah. Doa iftitah ini merupakan doa pembuka shalat, berisi pujian dan permohonan kepada Allah SWT. Doa iftitah yang umum digunakan beragam, dan bisa disesuaikan dengan pilihan masing-masing.
-
Membaca Surah Al-Fatihah: Rakaat pertama dan kedua diawali dengan membaca surah Al-Fatihah. Al-Fatihah merupakan surah pembuka dalam Al-Quran dan merupakan rukun shalat.
-
Membaca Surah Pendek: Setelah Al-Fatihah, bacalah surah pendek dari Al-Quran. Pilihan surah pendek sangat beragam, sesuai dengan kemampuan dan hafalan masing-masing. Surah-surah seperti Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas, dan lain-lain sering dipilih karena panjangnya yang relatif singkat.
-
Rukuk: Setelah membaca surah pendek, lakukan rukuk dengan posisi badan membungkuk hingga punggung rata. Tangan diletakkan di atas lutut, kepala ditundukkan, dan dibaca tasbih rukuk (Subhanarabbial-‘aliyyil-‘azhiim) minimal tiga kali.
-
I’tidal: Setelah rukuk, kembali tegak dengan mengucapkan "Sami’allaahu liman hamidah, rabbanaa lakal hamdu" (Allah mendengar orang yang memuji-Nya, Ya Tuhan kami, segala puji bagi-Mu).
-
Sujud: Setelah i’tidal, lakukan sujud dengan meletakkan dahi dan hidung di atas tanah. Tangan diletakkan sejajar dengan bahu, jari-jari kaki lurus, dan dibaca tasbih sujud (Subhanarabbial-‘alaa) minimal tiga kali.
-
Duduk di Antara Dua Sujud: Setelah sujud pertama, duduk sejenak di antara dua sujud, lalu kembali sujud kedua.
-
Rakaat Kedua: Rakaat kedua dilakukan dengan cara yang sama seperti rakaat pertama, mulai dari membaca Al-Fatihah hingga sujud kedua.
-
Tasyahud Akhir: Pada rakaat kedua, setelah sujud kedua, bacalah tasyahud akhir, yaitu doa yang dibaca sebelum salam. Tasyahud akhir ini berisi shalawat kepada Nabi Muhammad SAW dan doa-doa lainnya.
-
Salam: Shalat diakhiri dengan salam ke kanan dan ke kiri, dengan mengucapkan "Assalamu’alaikum warahmatullaah" (Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah atasmu).
Doa Setelah Salat Tahajud
Setelah menyelesaikan shalat tahajud, dianjurkan untuk membaca doa sebagai penutup. Berikut doa yang dikutip dari buku "Tuntunan Supermudah & Lengkap Shalat Wajib & Sunnah Sesuai Tuntunan Rasulullah" karya Ust. Abd Hamid:
"Allahumma robbanaa lakal hamdu anta qoyyimus samaawaati wal ardhi wa man fiihin. Wa lakal hamdu anta malikus samaawaati wal ardhi wa man fii hin. Wa lakal hamdu anta nuurus samaawaati wal ardhi wa man fii hin. Wa lakal hamdu antal haqq, wa wa’dukal haqq, wa liqoo’uka haqq, wa qouluka haqq, wal jannatu haqq, wan naaru haqq, wan nabiyyuuna haqq, wa muhammadun shollalloohu alaihi wasallama haqq, was saa’atu haqq. Allaahumma laka aslamtu wa bika aamantu wa ‘alaika tawakkaltu wa ilaika anabtu, wa bika khooshamtu wa ilaika haakamtu faghfirlii maa qoddamtu wa maa akhkhortu, wa maa asrortu, wa maa a’lantu, wa maa anta a’lamu bihi minnii. Antal muqoddimu wa antal mu’akhkhiru. Laa ilaaha illaa anta wa laa hawla wa laa quwwata illaa billaah."
Artinya: (Doa ini diterjemahkan secara lengkap dan detail di atas pada teks berita asal, dan tidak perlu diulang di sini untuk menghindari pengulangan yang tidak perlu).
Doa ini mengandung pujian kepada Allah SWT, pengakuan atas kebesaran-Nya, dan permohonan ampun atas segala dosa. Membaca doa ini setelah shalat tahajud akan menambah keutamaan ibadah tersebut.
Sebagai penutup, Shalat Tahajud bukanlah sekadar ibadah rutin, tetapi merupakan bentuk permohonan, pendekatan diri, dan perenungan spiritual kepada Allah SWT. Dengan memahami tata cara dan doa yang tepat, semoga pelaksanaan shalat tahajud dapat semakin khusyuk dan diridhoi Allah SWT. Semoga uraian di atas dapat menjadi panduan yang bermanfaat bagi para pembaca.