Jakarta, 5 Desember 2024 – Kisah kebaikan Ustaz Muhammad Fakhrurrazi Anshar tengah menjadi sorotan publik. Bukan sekadar kebaikan biasa, melainkan sebuah tindakan filantropi yang tercetus dari sebuah keprihatinan mendalam dan berbuah viral, mengantarkan Sunhaji, seorang penjual es teh yang sebelumnya menjadi sasaran cibiran di media sosial, untuk menunaikan ibadah umrah.
Berawal dari sebuah video viral yang menampilkan Sunhaji dalam situasi yang menyayat hati, Ustaz Fakhrurrazi merasakan getaran empati yang mendalam. Kepada tim detikHikmah, ia menceritakan kronologi peristiwa yang mengubah hidupnya dan, tak terduga, kehidupan Sunhaji. "Qadarullah, saya saat itu sedang mengenakan ihram, berada di stasiun kereta cepat di Madinah. Melihat video itu, hati saya langsung teriris. Sangat sedih. Spontan, saya membuat video balasan untuk Pak Sunhaji," kenang Ustaz Fakhrurrazi dalam wawancara telepon pada Rabu (4/12/2024).
Bagi Ustaz Fakhrurrazi, umrah bukanlah sekadar perjalanan wisata religi, melainkan sebuah hadiah yang sarat makna spiritual. Ia melihat kesempatan untuk membalut luka batin Sunhaji dengan kebahagiaan yang tak terkira. "Niat saya hanya ingin membahagiakan Bapak itu. Titik. Tidak ada motif lain," tegasnya, menekankan kesucian niat di balik aksinya.
Namun, yang tak pernah dibayangkan Ustaz Fakhrurrazi adalah video balasannya untuk Sunhaji justru menjadi viral. Unggahannya dibanjiri ucapan terima kasih dan dukungan dari netizen. "Saya tidak pernah menyangka. Ini bukan kali pertama saya memberangkatkan seseorang untuk umrah. Sudah banyak yang saya bantu. Tapi, viralitas kali ini luar biasa," tuturnya dengan nada takjub.
Viralitas tersebut membawa dampak signifikan terhadap jumlah pengikut akun media sosial Ustaz Fakhrurrazi. Angka pengikutnya melonjak drastis, sebuah fenomena yang membuatnya semakin takjub akan kuasa Ilahi. "Followers saya bertambah sangat banyak. Saya tidak tahu dari mana mereka berasal. Dari Facebook, TikTok, tetapi yang paling cepat bertambah adalah Instagram. Sebelumnya, jumlahnya sekitar 80 ribu, sekarang… saya sendiri tak tahu persis jumlahnya," papar Ustaz Fakhrurrazi sembari tersenyum.
Ia merenungkan fenomena tersebut dengan bijak. "Mungkin Allah yang mengatur semuanya. Saya yang membuat video, dan saya pula yang menjadi viral. Kita tidak tahu mengapa hal ini terjadi, itu semua sudah pengaturan Allah. Sekali lagi, semuanya kembali pada niat. Saya merasa tidak memiliki kepentingan apapun dengan Pak Sunhaji saat membuat video itu," tambahnya.
Kejadian ini menjadi bukti nyata bahwa kebaikan, sekecil apapun, akan selalu mendapatkan balasan yang berlipat ganda. Ustaz Fakhrurrazi, dengan niat tulusnya, telah menginspirasi banyak orang untuk turut serta menyebarkan kebaikan. Viralitas video tersebut bukan hanya mengangkat nama Ustaz Fakhrurrazi, tetapi juga menjadi cerminan betapa besarnya dampak positif dari tindakan-tindakan yang dilandasi oleh empati dan ketulusan.
Lebih jauh, Ustaz Fakhrurrazi menjelaskan bahwa keberangkatan Sunhaji untuk menunaikan ibadah umrah direncanakan pada bulan Ramadhan mendatang, tepatnya tanggal 3 Maret 2025, jika tidak ada halangan. Rencana ini menjadi puncak dari sebuah perjalanan kebaikan yang berawal dari sebuah video viral dan sebuah hati yang tergerak oleh rasa empati.
Analisa Lebih Dalam: Sebuah Studi Kasus tentang Viralitas Kebaikan di Era Digital
Kisah Ustaz Fakhrurrazi dan Sunhaji bukanlah sekadar berita ringan. Peristiwa ini menawarkan perspektif yang menarik tentang bagaimana media sosial dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan kebaikan dan dampaknya terhadap masyarakat. Dalam era digital yang serba cepat ini, informasi, baik positif maupun negatif, dapat menyebar dengan kecepatan luar biasa. Kasus ini menunjukkan bagaimana viralitas dapat digunakan sebagai alat untuk menumbuhkan empati dan menginspirasi tindakan nyata.
Beberapa poin penting yang dapat dipetik dari peristiwa ini antara lain:
-
Kekuatan Media Sosial dalam Menyebarkan Kebaikan: Media sosial, yang seringkali dikaitkan dengan hal-hal negatif seperti hoaks dan ujaran kebencian, dalam kasus ini menunjukkan sisi positifnya. Platform ini menjadi jembatan bagi Ustaz Fakhrurrazi untuk menyampaikan pesan kebaikan dan menjangkau audiens yang luas. Viralitas video tersebut menunjukkan potensi media sosial sebagai alat yang efektif untuk menyebarkan pesan positif dan menginspirasi tindakan filantropi.
-
Peran Empati dalam Menginspirasi Tindakan: Tindakan Ustaz Fakhrurrazi bermula dari rasa empati yang mendalam terhadap Sunhaji. Melihat penderitaan orang lain, ia tergerak untuk melakukan sesuatu. Empati menjadi pendorong utama bagi tindakan kebaikannya. Kasus ini menekankan pentingnya mengembangkan empati dalam kehidupan sehari-hari sebagai landasan untuk melakukan kebaikan.
-
Niat Tulus sebagai Kunci Keberhasilan: Ustaz Fakhrurrazi menekankan bahwa niat tulus merupakan kunci utama dalam setiap tindakan. Keberhasilannya dalam memberangkatkan Sunhaji untuk umrah tidak lepas dari niat tulusnya untuk membahagiakan orang lain. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa kebaikan yang dilandasi oleh niat tulus akan selalu mendapatkan balasan yang baik.
-
Dampak Viralitas terhadap Individu dan Masyarakat: Viralitas video tersebut tidak hanya membawa dampak positif bagi Sunhaji, tetapi juga bagi Ustaz Fakhrurrazi sendiri. Jumlah pengikut media sosialnya meningkat drastis, menunjukkan bahwa kebaikan akan selalu mendapatkan apresiasi dari masyarakat. Hal ini juga menginspirasi orang lain untuk melakukan kebaikan dan ikut serta dalam menyebarkan nilai-nilai positif.
-
Pelajaran bagi Para Pengguna Media Sosial: Kisah ini menjadi pelajaran berharga bagi para pengguna media sosial. Media sosial tidak hanya untuk hiburan atau berbagi informasi biasa, tetapi juga dapat menjadi platform untuk menyebarkan kebaikan dan menginspirasi perubahan positif dalam masyarakat. Pengguna media sosial dapat memanfaatkan platform ini untuk menyebarkan pesan-pesan positif, membangun empati, dan mengajak orang lain untuk melakukan kebaikan.
Kesimpulannya, kisah Ustaz Fakhrurrazi dan Sunhaji merupakan sebuah contoh nyata tentang bagaimana kebaikan dapat menyebar dengan cepat dan luas di era digital. Peristiwa ini menjadi bukti bahwa media sosial dapat menjadi alat yang ampuh untuk menyebarkan nilai-nilai positif dan menginspirasi tindakan nyata. Semoga kisah ini dapat menginspirasi kita semua untuk lebih peduli terhadap sesama dan turut serta dalam menyebarkan kebaikan di sekitar kita. Semoga kisah ini juga menjadi pengingat bahwa kebaikan, sekecil apapun, akan selalu mendapatkan balasan yang berlipat ganda, baik di dunia maupun di akhirat.