Jakarta, 22 November 2024 – Badan Wakaf Indonesia (BWI) menorehkan prestasi gemilang dalam penghimpunan wakaf uang sepanjang tahun 2024. Hingga hari ini, total dana wakaf yang berhasil dikumpulkan mencapai angka yang fantastis: Rp 2,9 triliun. Capaian ini melampaui ekspektasi dan menjadi bukti nyata keberhasilan program nasional Gerakan Indonesia Berwakaf yang digagas dan digencarkan oleh BWI. Kabar menggembirakan ini disampaikan langsung oleh Ketua BWI, Kamaruddin Amin, dalam konferensi pers yang digelar di Gedung Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2024).
"Alhamdulillah, wakaf uang yang terkumpul hingga saat ini telah mencapai hampir Rp 3 triliun, tepatnya Rp 2,9 triliun secara nasional," ungkap Kamaruddin Amin dengan nada penuh syukur. Angka ini mencerminkan peningkatan signifikan kesadaran masyarakat akan pentingnya berwakaf, serta kepercayaan publik terhadap pengelolaan wakaf oleh BWI. Keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja keras seluruh pihak yang terlibat dalam program Gerakan Indonesia Berwakaf, mulai dari tim BWI di pusat dan daerah, hingga para relawan dan lembaga-lembaga mitra yang turut aktif dalam sosialisasi dan penghimpunan dana wakaf.
Kamaruddin Amin tidak hanya puas dengan pencapaian yang telah diraih. Ia optimistis bahwa angka tersebut masih dapat ditingkatkan secara signifikan di tahun-tahun mendatang. Target yang dicanangkan pun terbilang ambisius, namun tetap realistis mengingat tren positif yang terus berlanjut.
"Ya, mudah-mudahan tahun depan kita bisa mencapai angka Rp 4-5 triliun," harapnya. Keyakinan tersebut didasari oleh beberapa faktor, di antaranya adalah meningkatnya pemahaman masyarakat tentang manfaat dan kemudahan berwakaf, serta rencana strategis BWI dalam memperluas jangkauan program dan inovasi dalam metode penghimpunan dana. BWI berencana untuk meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk lembaga keuangan, perusahaan swasta, dan organisasi masyarakat, untuk mengoptimalkan potensi wakaf uang di Indonesia.
Lebih lanjut, Kamaruddin Amin menekankan pentingnya partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat dalam gerakan wakaf. Ia membantah anggapan bahwa berwakaf hanya diperuntukkan bagi kalangan tertentu dengan kemampuan finansial yang tinggi.
"Anda bisa berwakaf hanya seharga secangkir kopi. Siapapun bisa berwakaf dengan jumlah berapapun," tegasnya. Hal ini menunjukkan bahwa BWI berkomitmen untuk menjangkau seluruh segmen masyarakat, tanpa memandang latar belakang ekonomi dan sosial. Konsep wakaf yang dipromosikan BWI adalah wakaf inklusif, yang memberikan kesempatan kepada semua orang untuk turut serta dalam amal jariyah ini, sekecil apapun kontribusinya.
Pesan ini disampaikan berulang kali oleh Kamaruddin Amin untuk menghilangkan stigma negatif yang selama ini mungkin melekat pada praktik wakaf. Banyak orang masih menganggap wakaf sebagai kegiatan yang rumit dan hanya dapat dilakukan oleh orang kaya. Padahal, esensi wakaf adalah berbagi dan beramal untuk kemaslahatan umat, dan hal ini dapat dilakukan oleh siapa saja, sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Kamaruddin Amin juga menjelaskan secara detail tentang manfaat berwakaf, baik dari sisi duniawi maupun ukhrawi. Ia menekankan bahwa wakaf bukan sekadar sedekah biasa, melainkan investasi akhirat yang sangat menguntungkan.
"Jadi, kalau Anda berwakaf sekarang, sampai Anda meninggal, sampai kiamat, sampai akhirat, wakafnya tetap ada, tidak hilang," ujarnya. Pahala yang didapatkan dari wakaf akan terus mengalir tanpa henti, bahkan setelah si pewakaf telah tiada. Ini merupakan janji Allah SWT yang tertuang dalam Al-Quran dan Hadits, yang menjadi landasan utama bagi ajakan BWI untuk mengajak masyarakat berwakaf.
Keberhasilan penghimpunan wakaf uang Rp 2,9 triliun ini tidak hanya menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat, tetapi juga menandakan kepercayaan publik terhadap transparansi dan akuntabilitas pengelolaan wakaf oleh BWI. BWI telah berupaya keras untuk membangun sistem pengelolaan wakaf yang modern, transparan, dan akuntabel, sehingga dana wakaf dapat dikelola secara profesional dan efektif untuk mencapai tujuannya.
Ke depan, BWI akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pengelolaan wakaf, baik dari sisi penghimpunan, penyaluran, maupun pengawasan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa dana wakaf dapat digunakan secara optimal untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan, kesehatan, sosial, dan ekonomi.
Selain itu, BWI juga akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya berwakaf, serta memberikan kemudahan akses bagi masyarakat untuk berwakaf. Berbagai inovasi teknologi dan metode penghimpunan dana akan terus dikembangkan untuk memudahkan masyarakat dalam berwakaf, baik secara online maupun offline.
Target Rp 4-5 triliun di tahun 2025 bukanlah angka yang muluk-muluk, melainkan sebuah target yang realistis dan terukur, mengingat tren positif yang telah ditunjukkan di tahun 2024. Dengan strategi yang terencana dan kerja keras seluruh pihak yang terlibat, target tersebut diyakini dapat tercapai, bahkan mungkin melampaui target yang telah ditetapkan.
Keberhasilan ini juga menjadi bukti nyata bahwa gerakan wakaf di Indonesia semakin berkembang dan mendapat dukungan luas dari masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa semangat berbagi dan kepedulian sosial masih sangat tinggi di Indonesia, dan wakaf menjadi salah satu instrumen penting untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
BWI berharap agar capaian ini dapat menginspirasi lebih banyak lagi masyarakat untuk turut serta dalam gerakan wakaf. Dengan berwakaf, kita tidak hanya membantu sesama, tetapi juga mendapatkan pahala yang berlimpah dan investasi akhirat yang tak ternilai harganya. Gerakan Indonesia Berwakaf mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi, sekecil apapun kontribusinya, untuk bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik dan bermartabat. Semoga keberkahan wakaf senantiasa menyertai kita semua. Aamiin.