Bogor, 15 November 2024 – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar secara tegas menyatakan rencana integrasi pelajaran Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dan coding ke dalam kurikulum madrasah dan pondok pesantren (ponpes). Hal ini sejalan dengan rencana Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk menghadirkan pendidikan yang lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi terkini.
Dalam konferensi pers Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kemenag 2024 di Ciawi, Bogor, Menag menegaskan bahwa tidak ada perbedaan mendasar antara sekolah di bawah naungan Kemenag dan Kemendikdasmen. "Tidak ada semacam perbedaan (antara Pendis Kemenag dan Kemendikdasmen)," tegas Nasaruddin Umar. "Kalau di sana canggih, di sini pun juga harus canggih."
Lebih lanjut, Menag menjelaskan bahwa baik Kemenag maupun Kemendikdasmen berada di bawah koordinasi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK). Hal ini memastikan keselarasan kebijakan dan implementasi program pendidikan di kedua kementerian.
"Jadi kami dikoordinasikan oleh menteri koordinator kami, apa yang ada di Kemendikdasmen, itu juga yang ada di Kementerian Agama soal pendidikan," pungkas Menag.
Meskipun belum merinci lebih lanjut mengenai implementasi pelajaran AI dan coding di madrasah dan pesantren, Menag memastikan bahwa Kemenag akan berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk memastikan kelancaran program ini.
AI dan Coding: Membuka Pintu Masa Depan
Rencana integrasi AI dan coding ke dalam kurikulum madrasah dan pesantren merupakan langkah strategis dalam mempersiapkan generasi muda Indonesia menghadapi era digital yang semakin kompleks.
AI, dengan kemampuannya untuk memproses data dan memecahkan masalah secara kompleks, memiliki potensi besar untuk merevolusi berbagai sektor, termasuk pendidikan. Diharapkan, dengan mempelajari AI, para siswa madrasah dan ponpes dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan kreatif, yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan masa depan.
Coding, sebagai bahasa pemrograman, merupakan kunci untuk mengendalikan teknologi dan menciptakan solusi inovatif. Dengan menguasai coding, para siswa dapat mengembangkan aplikasi, website, dan sistem cerdas yang dapat bermanfaat bagi masyarakat.
Tantangan dan Peluang
Integrasi AI dan coding ke dalam kurikulum madrasah dan pesantren tentu saja menghadirkan tantangan tersendiri.
- Sumber Daya: Ketersediaan guru yang kompeten dalam AI dan coding menjadi salah satu tantangan utama.
- Akses: Kesetaraan akses terhadap teknologi dan infrastruktur digital di berbagai wilayah menjadi faktor penting untuk memastikan keberhasilan program ini.
- Kurikulum: Penyesuaian kurikulum dan metode pembelajaran agar sesuai dengan konsep AI dan coding menjadi prioritas.
Namun, di balik tantangan tersebut, terdapat peluang besar untuk memperkuat kualitas pendidikan di madrasah dan pesantren.
- Meningkatkan Daya Saing: Dengan menguasai AI dan coding, lulusan madrasah dan ponpes akan memiliki daya saing yang lebih tinggi di pasar kerja global.
- Membangun Ekonomi Digital: Pengembangan aplikasi dan sistem cerdas berbasis AI dapat mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.
- Memperkuat Peran Madrasah dan Ponpes: Integrasi AI dan coding dapat memperkuat peran madrasah dan ponpes sebagai lembaga pendidikan yang relevan dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Langkah Konkret
Untuk memastikan keberhasilan program ini, diperlukan langkah-langkah konkret, antara lain:
- Pelatihan Guru: Peningkatan kapasitas guru melalui pelatihan dan workshop tentang AI dan coding.
- Pengembangan Kurikulum: Penyusunan kurikulum yang terintegrasi dengan konsep AI dan coding, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik madrasah dan ponpes.
- Peningkatan Akses Teknologi: Peningkatan akses terhadap teknologi dan infrastruktur digital di madrasah dan ponpes, termasuk penyediaan komputer, internet, dan perangkat lunak yang mendukung pembelajaran AI dan coding.
- Kerjasama dengan Pihak Swasta: Kerjasama dengan perusahaan teknologi dan lembaga pendidikan untuk pengembangan program dan penyediaan sumber daya.
Kesimpulan
Rencana Menag untuk mengintegrasikan AI dan coding ke dalam kurikulum madrasah dan ponpes merupakan langkah strategis untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia menghadapi era digital.
Tantangan yang ada dapat diatasi dengan langkah-langkah konkret dan kolaborasi yang kuat antara Kemenag, Kemendikdasmen, dan berbagai pihak terkait.
Diharapkan, program ini dapat melahirkan generasi muda Indonesia yang kreatif, inovatif, dan siap bersaing di era digital yang penuh peluang dan tantangan.