Jakarta – Surat Yasin, surat ke-36 dalam Al-Qur’an, menyimpan pesan mendalam tentang keagungan Allah SWT melalui penciptaan alam semesta. Ayat ke-36 surat ini, khususnya, menyoroti konsep perpasangan dalam ciptaan-Nya, sebuah bukti nyata akan kesempurnaan dan keharmonisan rancangan-Nya.
Bacaan Arab, Latin, dan Terjemahan Surat Yasin Ayat 36:
Arab:
سُبْحَانَ الَّذِي خَلَقَ الْأَزْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنْبِتُ الْأَرْضُ وَمِنْ أَنْفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُونَ
Latin:
subḥāna alladzī khalaqa al-azwāja kullaha mimmā tumbitu al-arḍu wa min anfusihim wa mimmā lā yaʿlamūn
Terjemahan:
"Mahasuci (Allah) yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri maupun dari apa yang tidak mereka ketahui."
Tafsir Surat Yasin Ayat 36:
Tafsir Kementerian Agama RI menjelaskan bahwa ayat ini menegaskan salah satu bukti kekuasaan Allah SWT, yaitu penciptaan makhluk-Nya dalam bentuk pasangan. Perpasangan ini meliputi beragam aspek, mulai dari pasangan jenis (lelaki dan perempuan) hingga pasangan sifat, seperti besar dan kecil, kuat dan lemah, tinggi dan rendah, kaya dan miskin, dan sebagainya.
Fenomena alam pun menunjukkan bukti nyata perpasangan ini. Arus listrik, misalnya, terdiri dari arus positif dan negatif. Perpaduan keduanya menghasilkan energi yang vital bagi kehidupan manusia modern, seperti tenaga listrik dan cahaya.
Tafsir Al-Azhar, melalui Buya Hamka, memperluas makna perpasangan dalam ayat ini. Beliau mengemukakan bahwa perpasangan meliputi awal dan akhir, pangkal dan ujung, langit dan bumi, kasar dan halus, dan sebagainya. Semua ciptaan Allah SWT di dunia ini memiliki pasangan, termasuk tumbuh-tumbuhan, binatang, serta manusia.
Binatang, misalnya, memiliki pasangan jantan dan betina, begitu pula manusia. Pertemuan antara laki-laki dan perempuan merupakan kunci bagi kelangsungan hidup manusia, sebuah proses yang akhirnya melahirkan generasi penerus sebagai khalifah di muka bumi. Hal ini menunjukkan peran istimewa yang diberikan Allah SWT kepada manusia, yang dibekali kemampuan untuk menjadi nabi, rasul, atau ahli fikir, melebihi makhluk lainnya.
Tafsir Kemenag RI juga menekankan bahwa meskipun manusia telah memahami banyak hal tentang perpasangan, masih banyak rahasia yang belum terungkap. Kemajuan teknologi di masa depan mungkin akan membuka pengetahuan baru mengenai perpasangan dalam berbagai bidang yang masih belum manusia ketahui saat ini.
Makna Luas Perpasangan dalam Ciptaan Allah:
Surat Yasin ayat 36 tidak hanya berbicara tentang perpasangan fisik, tetapi juga menyentuh aspek metafisik. Perpasangan menjadi simbol keseimbangan, kesempurnaan, dan ketergantungan dalam ciptaan Allah SWT.
- Keseimbangan: Perpasangan menciptakan harmoni dan keseimbangan dalam alam semesta. Setiap elemen memiliki pasangannya, menciptakan sistem yang saling melengkapi dan menjaga kestabilan.
- Kesempurnaan: Perpasangan menunjukkan kesempurnaan rancangan Allah SWT. Setiap makhluk diciptakan dengan pasangannya, menunjukkan bahwa tidak ada yang terlupakan atau tidak sempurna dalam ciptaan-Nya.
- Ketergantungan: Perpasangan menunjukkan ketergantungan setiap makhluk kepada Allah SWT. Tidak ada makhluk yang dapat hidup sendiri tanpa pasangannya, sebuah bukti bahwa Allah SWT adalah pencipta dan pemelihara segala sesuatu.
Renungan dan Hikmah:
Surat Yasin ayat 36 mengajak kita untuk merenungkan keagungan Allah SWT melalui penciptaan-Nya yang penuh makna. Ayat ini mengingatkan kita bahwa segala sesuatu di dunia ini memiliki pasangannya, sebuah bukti nyata akan kesempurnaan dan keharmonisan rancangan Allah SWT.
Perpasangan juga menjadi pelajaran penting bagi manusia. Kita diajarkan untuk menghargai pasangan kita, baik dalam hubungan keluarga, pertemanan, maupun dalam kehidupan sosial. Perpasangan mengingatkan kita bahwa kita tidak hidup sendiri, melainkan saling membutuhkan dan saling melengkapi.
Dalam konteks kehidupan modern, ayat ini juga menjadi pengingat bahwa kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan tidak boleh melupakan nilai-nilai spiritual. Meskipun manusia telah mampu mengungkap banyak rahasia alam, masih banyak hal yang belum terungkap. Kita harus tetap rendah hati dan mengakui bahwa Allah SWT adalah pencipta dan pemelihara segala sesuatu.
Surat Yasin ayat 36 menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi kita untuk terus belajar dan memahami ciptaan Allah SWT. Dengan merenungkan makna ayat ini, kita dapat semakin dekat dengan Allah SWT dan menemukan makna hidup yang lebih dalam.