Jakarta, 15 November 2024 – Otoritas Umum yang mengatur Dua Masjid Suci di Arab Saudi telah menerapkan aturan baru terkait kunjungan ke Hijr Ismail, salah satu tempat suci yang dikunjungi jemaah haji dan umrah. Aturan ini membatasi waktu kunjungan dan memisahkan waktu akses bagi jamaah laki-laki dan perempuan.
Waktu Terbatas dan Pemisahan Gender
Mulai saat ini, setiap jamaah hanya diizinkan menghabiskan waktu maksimal 10 menit di area Hijr Ismail, sebuah bangunan setengah lingkaran di sebelah utara Ka’bah. Aturan ini diterapkan untuk mengelola kepadatan pengunjung dan meningkatkan kenyamanan bagi seluruh jamaah.
Pembagian waktu kunjungan berdasarkan gender juga diterapkan. Jamaah laki-laki dapat memasuki Hijr Ismail dari pukul 08.00 pagi hingga pukul 11.00 pagi, sementara jamaah perempuan dapat mengakses area tersebut dari pukul 08.00 malam hingga pukul 02.00 dini hari. Pintu masuk ke Hijr Ismail akan dipusatkan melalui gerbang barat.
Meningkatkan Kenyamanan dan Kualitas Ibadah
Langkah ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Saudi untuk memberikan layanan terbaik bagi para tamu Allah SWT, sekaligus menyediakan pengalaman ibadah yang khusyuk di dekat Ka’bah. Hijr Ismail dikenal sebagai salah satu tempat mustajab untuk berdoa, sehingga banyak jamaah yang ingin menghabiskan waktu lebih lama di area ini.
Dengan membatasi waktu kunjungan dan memisahkan akses berdasarkan gender, diharapkan dapat mengurangi kepadatan dan meningkatkan kenyamanan bagi jamaah. Hal ini juga memungkinkan jamaah untuk lebih fokus dalam beribadah tanpa terganggu oleh keramaian.
Sejarah dan Makna Hijr Ismail
Hijr Ismail memiliki sejarah yang erat kaitannya dengan Ka’bah. Bangunan ini awalnya merupakan bagian dari Ka’bah, dan ruang yang terletak di antara Hijr Ismail dan Ka’bah dulunya merupakan satu kesatuan.
Hijr Ismail memiliki makna spiritual yang penting bagi umat Islam. Bangunan ini diyakini sebagai tempat Nabi Ismail AS dilahirkan dan dibesarkan. Di area ini, Nabi Ibrahim AS membangun Ka’bah bersama putranya, Nabi Ismail AS.
Meningkatnya Jumlah Jamaah Umrah
Pada tahun 2023, lebih dari 13,5 juta umat Islam melaksanakan ibadah umrah, jumlah jamaah internasional tertinggi yang pernah melaksanakan ibadah tersebut. Meningkatnya jumlah jamaah ini menunjukkan semakin besarnya minat umat Islam untuk menunaikan ibadah umrah.
Pemerintah Saudi terus berupaya untuk meningkatkan layanan dan fasilitas bagi para jamaah, termasuk menerapkan aturan baru di Hijr Ismail. Aturan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas ibadah dan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi seluruh jamaah.
Dampak Aturan Baru
Aturan baru ini telah memicu berbagai reaksi dari para jamaah. Beberapa jamaah merasa aturan ini membantu meningkatkan kenyamanan dan ketertiban di area Hijr Ismail. Namun, ada juga jamaah yang merasa aturan ini terlalu ketat dan membatasi waktu mereka untuk beribadah di tempat suci tersebut.
Pemerintah Saudi diharapkan dapat terus memantau efektivitas aturan baru ini dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
Kesimpulan
Aturan baru di Hijr Ismail merupakan upaya Pemerintah Saudi untuk meningkatkan kualitas layanan dan fasilitas bagi para jamaah haji dan umrah. Aturan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kenyamanan dan ketertiban di area Hijr Ismail, serta memberikan pengalaman ibadah yang lebih baik bagi seluruh jamaah.