Jakarta – Tahlil merupakan bacaan dzikir yang memiliki tempat istimewa dalam Islam. Lebih dari sekadar ritual, tahlil menjadi kunci bagi umat Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tradisi masyarakat Indonesia telah menjadikan tahlil sebagai bagian integral dalam berbagai momen, mulai dari doa bersama, peringatan kematian, hingga acara-acara keagamaan lainnya.
Makna mendalam yang terkandung dalam bacaan tahlil lengkap diyakini membawa pahala berlipat ganda bagi para pembacanya. Kalimat-kalimat pujian dan pengagungan kepada Allah SWT yang tertuang di dalamnya mampu mengangkat derajat seorang hamba di hadapan-Nya.
Nabi Muhammad SAW sendiri mengajarkan pentingnya mengingat Allah SWT melalui dzikir, salah satunya dengan kalimat tahlil "La ilaha illallah," yang berarti "Tidak ada Tuhan selain Allah."
Membaca tahlil bukan sekadar menjalankan ritual, melainkan bentuk penghambaan yang tulus kepada Allah SWT. Dzikir ini diyakini memiliki kekuatan luar biasa, seperti menghapus dosa, melindungi dari gangguan setan, dan menghadirkan ketenangan jiwa. Hal ini sebagaimana dikutip dari buku "Energi Dzikir" yang disusun oleh Haryanto Al-Fandi.
Berikut adalah urutan bacaan tahlil lengkap yang disusun berdasarkan referensi dari buku "Tahlilan-Hadiyuwandzikir dan Ziarah Kubur" karya Sutejo Ibnu Pakar:
1. "Qul huwallahÄÂhu aḥad(un). AllÄÂhuá¹£-á¹£amad(u). Lam yalid wa lam yÅ«lad. Wa lam yakul lahÅ« kufuwan aḥad(un)." (3X)
Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), "Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya."
2. "Laa Ilaaha Illallaahu Wallaahu Akbar"
Artinya: "Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Allah maha besar."
3. "Qul a’ūżu birabbil-falaq(i). Min syarri mÄ khalaq(a). Wa min syarri gÄÂsiqin iżĠwaqab(a). Wa min syarrin-naffÄÂṡÄÂti fil-‘uqad(i). Wa min syarri ḥÄÂsidin iżĠḥasad(a)." (3X)
Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), Aku berlindung kepada Tuhan yang (menjaga) fajar (subuh) dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dari kejahatan perempuan-perempuan (penyihir) yang meniup pada buhul-buhul (talinya), an dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki."
4. "Qul a’ūżu birabbin-nÄÂs(i). Malikin-nÄÂs(i). IlÄÂhin-nÄÂs(i). Min syarril-waswÄÂsil-khannÄÂs(i). Allażī yuwaswisu fÄ« á¹£udÅ«rin-nÄÂs(i). Minal jinnati wan-nÄÂs(i)." (3X)
Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), "Aku berlindung kepada Tuhan manusia, raja manusia, sembahan manusia dari kejahatan (setan) pembisik yang bersembunyi yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia."
5. "Alif LÄÂm MÄ«m. ḥÄÂlika-l-kitÄÂbu lÄ rayba fÄ«hi hudan lil-muttaqÄ«n. Allaá¸ÂÄ«na yu’minÅ«na bil-ghaybi wa yuqÄ«mÅ«naá¹£-á¹£alÄÂta wa mimmÄ razaqnÄÂhum yunfiqÅ«n. Wa-llaá¸ÂÄ«na yu’minÅ«na bimÄ unzila ilayka wa mÄ unzila min qablik wa bil-ÄÂkhirati hum yÅ«qinÅ«n. UlÄÂika ‘alÄ hudam mir rabbihim wa ulÄÂika humu-l-mufliḥūn."
Artinya: "Alif Lam Mim. Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa. Yaitu mereka yang beriman kepada yang gaib, mendirikan salat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada kitab (Al-Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang telah diturunkan sebelum engkau, serta mereka yakin akan adanya akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."
6. "Wa ilÄÂhukum ilÄÂhun wÄÂḥid, lÄ ilÄÂha illÄ huwa ar-raḥmÄÂnu ar-raḥīm"
Artinya: "Dan Tuhan kalian adalah Tuhan yang maha esa. Tiada tuhan yang layak disembah kecuali Dia yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."
7. "AllÄÂhu lÄ ilÄÂha illÄ huwa al-ḥayyu al-qayyÅ«m, lÄ ta’khudhuhu sinatun wa lÄ nawm, lahu mÄ fis-samÄÂwÄÂti wa mÄ fil-ará¸Â, man á¸Âa-llaá¸ÂÄ« yashfa’u ‘indahu illÄ bi’iá¸Ânih, ya’lamu mÄ bayna aydÄ«him wa mÄ khalfahum, walÄ yuḥīá¹ÂÅ«na bi-shay’in min ‘ilmihi illÄ bimÄ shĒ, wasi’a kursiyyuhu as-samÄÂwÄÂti wal-ará¸Â, walÄ ya’Å«duhu ḥifẓuhumÄ wa huwa al-‘aliyyu al-‘aẓīm."
Artinya: "Allah, tidak ada Tuhan selain Dia yang Maha Hidup lagi Maha Mengurus (makhluk-Nya). Tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah kecuali apa yang dikehendaki-Nya. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat."
**8. "BismillÄÂhir-raḥmÄÂnir-raḥīm. Al-ḥamdu lillÄÂhi rabbil-‘ÄÂlamÄ«n. Ar-raḥmÄÂnir-raḥīm. MÄÂliki yawmi-d-dÄ«n. IyyÄÂka na’budu wa iyyÄÂka nasta’Ä«n. Ihdinaá¹£-á¹£irÄÂá¹Âal-mustaqÄ«m. á¹¢irÄÂá¹Âallaá¸ÂÄ«na an’amta ‘alayhim Ä¡ayril-maÄ¡á¸ÂÅ«bi ‘alayhim walÄÂá¸Â-á¸ÂÄ&A