Jakarta – Di tengah ragam bacaan istighfar dalam Islam, terdapat satu doa yang memiliki kedudukan istimewa, dikenal sebagai Sayyidul Istighfar, atau Raja Istighfar. Doa ini bukan sekadar permohonan ampunan biasa, melainkan induk dari segala bentuk istighfar, mengandung makna dan keutamaan yang luar biasa.
Asal-Usul dan Hadits Nabi
Imam Nawawi, dalam kitabnya Al-Adzkar, menukil sebuah hadits dari Syaddad ibnu Aus ra., yang menceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, "Raja istighfar (Sayyidul Istighfar) adalah ketika seorang hamba mengucapkan doa berikut ini."
Berikut adalah bacaan Sayyidul Istighfar dalam bahasa Arab, Latin, dan artinya:
Arab:
اللهم أنت ربي لا إله إلا أنت، خلقتني وأنا عبدك، وأنا على عهدك ووعدك ما استطعت، أعوذ بك من شر ما صنعت، أبوء لك بنعمتك عليّ، وأبوء بذنبي، فاغفر لي فإنه لا يغفر الذنوب إلا أنت.
Latin:
Allahumma anta Rabbi la ilaha illa anta, khalaqtani wa ana abduka, wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu, a’udzu bika min syarri ma sana’tu, abu’u laka bini’matika ‘alayya, wa abu’u bi dzambi, faghfir li fa’innahu la yaghfiru adzunuba illa anta.
Arti:
"Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tiada Tuhan selain Engkau. Engkau telah menciptakan diriku dan aku adalah hamba-Mu. Aku telah berada dalam ikrar dan janji-Mu dengan semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan apa yang kuperbuat. Aku mengakui semua nikmat-Mu kepadaku, dan aku mengakui dosa-dosaku; maka ampunilah aku, karena sesungguhnya tiada yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Engkau."
Keutamaan Luar Biasa
Nabi Muhammad SAW menegaskan dalam sabdanya bahwa siapa pun yang mengucapkan Sayyidul Istighfar di siang hari dengan penuh keyakinan, lalu meninggal dunia pada hari itu juga sebelum petang, maka ia akan masuk surga. Begitu pula, siapa pun yang mengucapkannya di malam hari dengan penuh keyakinan, lalu meninggal dunia sebelum pagi, maka ia pun akan masuk surga.
Makna Mendalam Sayyidul Istighfar
Imam At-Thibi, sebagaimana dikutip oleh H. Ahmad Zacky El-Syafa dalam bukunya "Ternyata Kita Tak Pantas Masuk Surga", menyatakan bahwa Sayyidul Istighfar dijuluki demikian karena maknanya mencakup semua aspek yang berkaitan dengan tobat.
Ibnu Abi Jamrah menjelaskan, "Doa ini mengandung pengakuan uluhiyyah (tauhid) kepada Allah semata, pengakuan bahwa Dia adalah Al-Khaliq (pencipta), pengakuan perjanjian dan pengharapan janji, berlindung dari pelanggaran seorang hamba kepada dirinya, menyandarkan semua nikmat kepada pembuatnya dan menyandarkan dosa pada dirinya, antusias pada maghfirah dan pengakuan bahwa tiada satu pun yang dapat melakukan semua itu selain Allah."
Keindahan susunan kata dan makna yang dirangkai oleh Rasulullah SAW dalam doa ini menjadikannya layak dijuluki sebagai Sayyidul Istighfar.
Syarat-Syarat untuk Mencapai Derajat Tertinggi
Muhammad bin Allan As-Siddiqy menegaskan bahwa agar istighfar ini benar-benar mencapai derajatnya yang tertinggi, terdapat tiga syarat yang harus dipenuhi:
- Niat yang Tulus dan Benar (Shahih): Niat merupakan kunci utama dalam setiap ibadah, termasuk istighfar. Niat haruslah tulus hanya kepada Allah SWT, tanpa ada campuran tujuan lain.
- Fokus dan Kesungguhan Hati (Tawajjuh): Saat membaca Sayyidul Istighfar, hati haruslah fokus dan khusyuk kepada Allah SWT. Hindari gangguan pikiran dan fokuslah pada makna doa yang dipanjatkan.
- Adab yang Baik dalam Berdoa: Berdoa merupakan bentuk komunikasi dengan Allah SWT. Maka, adab dalam berdoa haruslah dijaga, seperti bersikap rendah hati, memohon dengan penuh harap, dan bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan.
Kesimpulan
Sayyidul Istighfar merupakan doa istimewa yang mengandung makna dan keutamaan luar biasa. Doa ini bukan sekadar permohonan ampunan biasa, melainkan induk dari segala bentuk istighfar, mencakup semua aspek yang berkaitan dengan tobat. Untuk mencapai derajat tertinggi dalam membaca Sayyidul Istighfar, penting untuk memenuhi tiga syarat utama: niat yang tulus, fokus dan kesungguhan hati, serta adab yang baik dalam berdoa.
Dengan memahami makna dan keutamaan Sayyidul Istighfar, serta memenuhi syarat-syaratnya, diharapkan kita dapat memperoleh ampunan dan rahmat Allah SWT, serta mencapai derajat yang tinggi di sisi-Nya.