Jakarta – "Masya Allah," kalimat thayyibah yang sering terlontar dari bibir umat Muslim, kerap menimbulkan pertanyaan: bagaimana penulisan yang benar? Apakah "Masya Allah," "Masyaallah," atau "Masha Allah"?
Ketiga penulisan tersebut seringkali digunakan, namun hanya satu yang benar dan baku, yaitu Masyaallah, sebagaimana tertera dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Asal Usul dan Transliterasi
Kata "Masyaallah" berasal dari bahasa Arab, dan penulisannya dalam bahasa Indonesia mengikuti aturan transliterasi. Dalam bahasa Arab, "Masyaallah" ditulis dengan menggunakan huruf hijaiyah "syin" (Ø´).
Berdasarkan pedoman transliterasi Kementerian Agama (Kemenag RI) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud RI), huruf hijaiyah "syin" (Ø´) ditransliterasikan menjadi "sy" dalam bentuk latin.
Berikut penulisan "Masyaallah" dalam bahasa Arab dan latin sesuai transliterasi:
Arab: مَا شَاءَ اللّٰهÙÂ
Latin: MÄ syĒallÄÂh
Transliterasi merupakan proses penyalinan dengan mengganti huruf dari satu abjad ke abjad lainnya. Pedoman transliterasi bahasa Arab ke latin mengacu pada Keputusan Bersama Kemenag dan Kemdikbud RI Nomor 158 Tahun 1987, yang disusun untuk memudahkan penggunaan masyarakat.
Makna dan Penggunaan yang Tepat
"Masyaallah" memiliki makna "Apa yang dikehendaki Allah." Kalimat ini lebih tepat digunakan saat seseorang merasakan kekaguman dan takjub atas sesuatu.
Ketika melihat kejadian atau objek yang menakjubkan hingga membuat kita terheran-heran, dianjurkan untuk mengucapkan "Masyaallah." Hal ini mengingatkan kita bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah SWT.
Sebagai contoh, saat kita kagum melihat matahari terbit dan terbenam, langit yang luas tanpa penyanggah, atau bagaimana Allah SWT memelihara seluruh makhluk, hendaknya kita menyerukan "Masyaallah."
Landasan Ucapan "Masyaallah" dalam Al-Quran
Landasan mengucapkan kalimat thayyibah ini terdapat dalam Surat Al-Kahfi ayat 39:
وَلَوْلَآ اÙÂذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قÙÂلْتَ مَا شَاÛÂ&#curren;ءَ اللّٰه٠ۙ لَا قÙÂوَّةَ اÙÂلَّا بÙÂاللّٰه٠ۚاÙÂنْ تَرَن٠اَنَاÛ اَقَلَّ مÙÂنْكَ مَالًا وَّوَلَدًا
Artinya: "Mengapa ketika engkau memasuki kebunmu tidak mengucapkan, ‘MÄ syĒallÄÂh, lÄ quwwata illÄ billÄÂh’ (sungguh, ini semua kehendak Allah. Tidak ada kekuatan apa pun kecuali dengan [pertolongan] Allah). Jika engkau anggap harta dan keturunanku lebih sedikit daripadamu."
Dengan menyerukan "Masyaallah," kita menandakan kekaguman dan rasa syukur atas anugerah dan kebaikan yang Allah SWT berikan.
Kesimpulan
Penulisan "Masyaallah" yang benar dan baku adalah Masyaallah. Penggunaan kalimat ini sebagai ungkapan kekaguman dan syukur merupakan bentuk pengakuan atas kehendak Allah SWT dalam segala hal.
Semoga penjelasan ini dapat membantu dalam memahami penulisan dan penggunaan kalimat thayyibah "Masyaallah" yang tepat.