Sedekah, amalan ringan yang dianjurkan bagi umat Muslim, memiliki keutamaan yang berlipat ganda, terutama ketika dilakukan di waktu subuh. Sedekah subuh, menurut buku "Sapu Jagat Keberuntungan" karya Ahmad Mudzakir, adalah kegiatan mengeluarkan harta untuk kebaikan bagi yang membutuhkan pada waktu subuh, tepat setelah menunaikan salat Subuh.
Keistimewaan Sedekah Subuh
Waktu subuh memiliki keistimewaan tersendiri dalam pandangan Islam. Allah SWT menurunkan dua malaikat yang bertugas mendoakan umat Muslim yang bersedekah di waktu ini.
Dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda,
"Setiap awal pagi saat matahari terbit, Allah menurunkan dua malaikat ke bumi. Lalu salah satu berkata, ‘Ya Allah, berilah karunia orang yang menginfakkan hartanya. Ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya karena Allah’. Malaikat yang satu berkata, ‘Ya Allah, binasakanlah orang-orang yang bakhil’." (HR Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menunjukkan bahwa sedekah subuh merupakan amalan yang sangat disukai Allah SWT dan mendapatkan balasan yang berlipat ganda.
Urutan Penerima Sedekah Subuh
Meskipun sedekah subuh memiliki keistimewaan tersendiri, prinsipnya sama dengan sedekah lainnya. Namun, ada urutan prioritas dalam memberikan sedekah, baik di waktu subuh maupun waktu lainnya.
Keluarga sebagai Prioritas Utama
Eko Sudarmanto dalam bukunya "Pencegahan Fraud dengan Manajemen Risiko dalam Perspektif Al-Quran" menyebutkan bahwa keluarga merupakan golongan yang paling utama menerima sedekah. Hal ini sesuai dengan tanggung jawab seorang Muslim untuk menafkahi keluarganya, termasuk istri, anak, dan anggota keluarga lainnya.
Imam Baghawi juga menuturkan hal serupa, menekankan pentingnya keluarga sebagai penerima sedekah utama.
Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah menjelaskan urutan prioritas penerima sedekah:
"Bersedekahlah!" Seseorang menanggapi, ‘Ya Rasulullah, saya memiliki satu dinar (rezeki).’ Rasul berkata, ‘Bersedekahlah untuk dirimu.’ Ia berkata, ‘Saya masih punya sisanya.’ Kata Rasul, ‘Berikan kepada istrimu.’ Ia berkata, ‘Masih ada yang lain.’ Kata Rasul, ‘Berikan kepada anakmu!’ ‘Masih ada yang lain.’ Rasul berkata, ‘Berikan kepada pelayanmu!’ ‘Masih ada yang lain.’ Rasul berkata, ‘Terserah kamu (kamu lebih tahu)’." (HR An Nasa’i)
Urutan Penerima Sedekah Lainnya
Allah SWT dalam surah Al Baqarah ayat 215 memberikan panduan tentang urutan penerima sedekah:
"Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan". Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya."
Penyesuaian Skala Prioritas
Imam Nawawi memberikan perspektif tambahan terkait urutan penerima sedekah. Beliau berpendapat bahwa skala prioritas penerima sedekah harus disesuaikan dengan kemampuan finansial penerima.
Sebagai contoh, keluarga atau sanak saudara yang termasuk golongan fakir menjadi penerima utama.
Nabi Muhammad SAW dalam hadits lainnya yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, menjelaskan tentang sedekah yang paling utama:
"Wahai Rasulullah, apakah sedekah yang paling utama?’ Rasul menjawab, ‘Sedekah orang sedikit harta. Utamakanlah orang yang menjadi tanggung jawabmu’." (HR Ahmad dan Abu Dawud)
Niat Sedekah Subuh
Niat merupakan hal yang penting dalam setiap amalan, termasuk sedekah subuh. Berikut bacaan niat sedekah subuh yang dinukil dari buku "Ajaibnya Bangun Pagi, Subuh, Dhuha & Mengaji di Pagi Hari" oleh Muhammad Ainur Rasyid:
"Nawaitut taqoruba ilallahi ta’ala wattiqoaa ghadlabir rabbi jalla jalaluhu wattiqoa nari jahannama wattarakhkhuma ‘ala ikhwani wa shilatur rahimi wa mu’awanatadh dlu’afai wa mutaba’atan nabiyyi shallallahu ‘alaihi wa sallama wa idkholas sururi ‘alal ikhwani wa daf’il balai ‘anhu wa ‘an sairil muslimina wal infaqo mimma razaqohullahu wa qohran nafsi wasy syaithoni."
Artinya: "Aku niat (bersedekah) untuk mendekatkan diri kepada Allah, menghindari murka Tuhan, menghindari api neraka jahannam, berbelas kasih kepada saudara dan menyambung silaturahmi, membantu orang-orang yang lemah, mengikuti Nabi SAW, memasukkan kebahagiaan pada saudara, menolak turunnya dari mereka dan semua kaum muslimin, menafkahkan rezeki yang diberikan oleh Allah, dan untuk mengalahkan nafsu dan setan."
Doa Sedekah Subuh
Setelah melakukan sedekah subuh, umat Muslim dianjurkan untuk memanjatkan doa berikut:
"Rabbana taqabbal minna innaka antas sami’ul alim."
Artinya: "Ya Tuhan kami, terimalah amalan kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
Kesimpulan
Sedekah subuh merupakan amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Keutamaan sedekah subuh terletak pada waktu pelaksanaannya, yaitu di waktu subuh, saat Allah SWT menurunkan dua malaikat yang mendoakan umat Muslim yang bersedekah.
Dalam memberikan sedekah, baik di waktu subuh maupun waktu lainnya, ada urutan prioritas yang harus diperhatikan, yaitu keluarga, kemudian kerabat, anak yatim, orang miskin, dan orang yang sedang dalam perjalanan.
Namun, skala prioritas ini dapat disesuaikan dengan kemampuan finansial penerima.
Dengan niat yang tulus dan doa yang khusyuk, sedekah subuh dapat menjadi amalan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain, serta mendapatkan ridho Allah SWT.