Jakarta – Dalam ajaran Islam, amal saleh menjadi pondasi utama bagi setiap muslim dalam menjalani kehidupan di dunia. Al-Quran dan hadits dengan tegas menekankan bahwa manusia diwajibkan untuk mengerjakan amal perbuatan baik, karena amalan inilah yang akan menentukan nasib mereka di akhirat kelak.
Firman Allah SWT dalam Surat An-Nisa ayat 69 menjadi bukti nyata perintah untuk beramal saleh:
"Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya."
Ayat ini secara eksplisit menghubungkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya dengan keberadaan di sisi orang-orang saleh, yang merupakan teman terbaik di akhirat.
Amal Saleh: Bekal Menuju Surga
Buku "Be Excellent Menjadi Pribadi Terpuji" karya H. Ahmad Yani menjelaskan bahwa amal saleh merupakan bekal yang harus dipersiapkan oleh setiap mukmin untuk menghadapi kehidupan di akhirat. Amal saleh menjadi jembatan penghubung antara manusia dengan Allah SWT, membuka jalan menuju surga dan ridho-Nya.
Iman dan Amal Saleh: Dua Sisi Mata Uang
Kaitan erat antara iman dan amal saleh dijelaskan dalam berbagai dalil. Keduanya bagaikan dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Iman tanpa amal saleh bagaikan pohon tanpa buah, sedangkan amal saleh tanpa iman bagaikan tubuh tanpa jiwa.
Tiga Kriteria Amal Saleh:
Agar sebuah perbuatan dapat dikategorikan sebagai amal saleh, terdapat tiga kriteria utama yang harus dipenuhi:
- Ikhlas karena Allah SWT: Setiap amal harus dilandasi niat yang suci, semata-mata untuk mencari ridho Allah SWT, bukan untuk mendapatkan pujian manusia atau keuntungan duniawi.
- Sesuai dengan Syariat: Amal saleh harus dilakukan dengan benar, sesuai dengan tuntunan Allah SWT dan Rasul-Nya.
- Bertujuan untuk Mendapatkan Ridho Allah SWT: Amal saleh yang dilakukan dengan niat yang benar dan sesuai syariat akan membawa manfaat yang besar bagi pelakunya, baik di dunia maupun di akhirat.
Dalil-Dalil Amal Saleh:
Perintah dan keutamaan beramal saleh termaktub dalam berbagai ayat Al-Quran dan hadits, antara lain:
1. Surat Al-Baqarah Ayat 25:
"Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan beramal saleh, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu". Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya."
Ayat ini menjanjikan surga bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dengan segala nikmat dan kenikmatan yang tak terbayangkan.
2. Surat Al-Kahfi Ayat 107:
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal."
Ayat ini menegaskan bahwa surga Firdaus, surga tertinggi, menjadi tempat tinggal bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh.
3. Hadits tentang Panjang Umur dan Berbuat Baik:
Dari Abdurrahman bin Abu Bakrah, ia berkata bahwa seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW, "Wahai Rasulullah SAW, siapakah orang yang paling baik?" Rasulullah SAW menjawab, "Yaitu orang yang panjang usianya dan baik amal perbuatannya." Kemudian lelaki tersebut bertanya lagi, "Siapakah manusia paling buruk?" Rasulullah SAW menjawab, "Yaitu orang yang panjang usianya dan buruk amal perbuatannya." (HR Ahmad dan Tirmidzi)
Hadits ini menunjukkan bahwa panjang umur tanpa disertai amal saleh justru menjadi kerugian, sedangkan panjang umur yang diiringi amal saleh menjadi anugerah yang luar biasa.
4. Amal Saleh Tanda Kematian Husnul Khatimah:
Rasulullah SAW bersabda, "Jika Allah menghendaki kebaikan kepada seorang hamba, maka Allah SWT akan memberi jalan kemudahan untuk melakukan sesuatu?" Beliau ditanya, "Bagaimana ia mendapatkan jalan kemudahan tersebut?" Rasulullah SAW menjawab, "Allah memberi pertolongan kepadanya untuk melakukan amal saleh sebelum kematiannya. Setelah itu, Allah SWT mencabut nyawanya." (HR Ahmad)
Hadits ini mengajarkan bahwa kematian yang husnul khatimah (baik) ditandai dengan kemudahan dalam beramal saleh sebelum ajal menjemput.
5. Berbaik Sangka kepada Allah SWT:
Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah salah seorang dari kalian meninggal dunia kecuali ia dalam keadaan berprasangka baik kepada Allah SWT." (HR Muslim)
Hadits ini mengingatkan kita untuk selalu berprasangka baik kepada Allah SWT, bahkan di saat-saat menjelang kematian.
Kesimpulan:
Amal saleh merupakan kewajiban bagi setiap muslim, karena menjadi pondasi utama untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Melalui amal saleh, manusia dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT, meraih ridho-Nya, dan mendapatkan tempat yang mulia di surga.
Penting untuk diingat bahwa amal saleh bukan hanya sekedar perbuatan fisik, melainkan juga niat dan tujuan yang tertanam di dalamnya. Setiap muslim harus senantiasa berusaha untuk meningkatkan kualitas amal salehnya, dengan ikhlas karena Allah SWT, sesuai dengan syariat, dan bertujuan untuk mendapatkan ridho-Nya.