Jakarta – Dosa zina, salah satu dosa besar dalam Islam, membawa dampak yang membekas, baik di dunia maupun di akhirat. Pertanyaan yang sering muncul adalah: bisakah dzikir menghapus dosa zina yang telah dilakukan?
Dalam Islam, terdapat panduan yang jelas tentang pengampunan dan cara mendekatkan diri kepada Allah SWT setelah terjerumus dalam dosa besar. Artikel ini akan membahas bagaimana dzikir dapat menjadi bagian dari jalan taubat dan pemulihan diri dari dosa zina.
Mengenal Zina Lebih Dalam
Zina, menurut Ibnu Abdul Hafidh dalam bukunya "Jangan Baca Buku Ini Jika Masih Senang Berbuat Dosa 101", didefinisikan sebagai hubungan badan yang dilakukan di luar ikatan pernikahan yang sah menurut agama. Dalam ajaran Islam, perbuatan ini dikategorikan sebagai dosa besar yang sangat dikecam.
Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surah Al-Isra ayat 32 dengan tegas melarang umat untuk mendekati zina, bahkan sebelum sampai pada perbuatan itu sendiri:
"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan jalan yang buruk."
Ayat ini menegaskan bahwa tidak hanya zina yang diharamkan, tetapi juga segala perilaku yang berpotensi mengarah pada zina. Perilaku seperti berpacaran tanpa batas, berduaan dengan lawan jenis yang bukan mahram, hingga kontak fisik yang mesra, semuanya termasuk dalam upaya menjauhi tindakan dosa ini.
Faktor-Faktor yang Memicu Zina
Buku "Dosa-dosa Jariah" karya Rizem Aizid menjabarkan beberapa faktor yang perlu diwaspadai dan dihindari karena dapat menjadi pemicu seseorang terjerumus dalam dosa zina:
-
Berdandan Berlebihan: Berdandan secara mencolok untuk menarik perhatian lawan jenis dapat memicu zina, terutama jika berpakaian terbuka atau tampil seksi.
-
Bersikap Lemah-Lembut pada Bukan Mahram: Bersikap lembut kepada laki-laki yang bukan mahram dapat menimbulkan perasaan yang berujung pada zina.
-
Berkhalwat: Berduaan di tempat sepi dengan lawan jenis yang bukan mahram membuka peluang zina.
-
Memandang Bukan Mahram: Pandangan penuh syahwat terhadap perempuan yang bukan mahram dapat memicu hasrat zina.
-
Ikhtilath: Bercampur baur tanpa batasan antara laki-laki dan perempuan dapat meningkatkan godaan yang berujung pada zina.
Hukuman dan Azab bagi Pelaku Zina
Hukuman bagi pelaku zina di dunia merupakan peringatan dan pembelajaran bagi umat. Hani Sa’ad Ghunaim dalam bukunya "Cinta Istighfar" menjelaskan hukuman yang diterapkan:
-
Hukuman Rajam untuk Pelaku yang Sudah Menikah: Pelaku zina yang sudah menikah dikenakan hukuman rajam, yaitu dilempari batu hingga meninggal. Hukuman ini pernah diterapkan pada zaman Rasulullah SAW terhadap kasus Ma’iz dan seorang wanita dari Bani Ghamid.
-
Hukuman Cambuk bagi Pelaku yang Belum Menikah: Bagi pelaku zina yang belum menikah, hukuman yang diterapkan adalah cambuk sebanyak seratus kali, sesuai dengan perintah dalam Al-Qur’an (QS. An-Nur: 2).
Namun, hukuman di dunia hanyalah sebagian kecil dari azab yang menanti di akhirat. Berikut adalah gambaran azab yang disiapkan bagi para pelaku zina di akhirat kelak:
-
Azab Dosa Zina di Hari Kiamat: Allah SWT mengancam para pelaku zina dengan azab yang dilipatgandakan di hari kiamat. Mereka akan menerima hukuman pedih yang kekal sebagai balasan atas perbuatan dosa tersebut.
-
Masuk Neraka Jahanam: Mendapatkan siksaan di neraka Jahanam tepatnya di lembah bernama Jubb Al-Huzn yang dipenuhi ular dan kalajengking beracun. Para pezina akan dimasukkan ke lembah ini, merasakan sengatan menyakitkan selama ribuan tahun, hingga daging mereka terkelupas dan keluar nanah serta darah.
-
Mendapat Siksaan: Pezina yang berhubungan dengan wanita bersuami juga akan menerima siksaan di alam kubur. Mereka akan memperoleh setengah dari azab seluruh umat manusia. Di hari kiamat, jika sang suami tahu, Allah SWT akan melarang suami itu masuk surga.
Taubat dan Pengampunan Allah SWT
‘Aidh al-Qarni dalam bukunya "Yakinlah, Dosa Pasti Diampuni" menegaskan bahwa menghapus dosa zina bukanlah hal yang mustahil dalam Islam, karena Allah SWT Maha Pengampun bagi hamba-Nya yang bertaubat dengan sungguh-sungguh. Dosa besar, termasuk zina, dapat dihapus jika seorang hamba benar-benar tulus dalam taubatnya.
Dalam firman-Nya, Allah SWT menyatakan bahwa selain dosa syirik, semua dosa dapat diampuni bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya. Surah An-Nisa ayat 48 berbunyi:
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), tetapi Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Siapa pun yang mempersekutukan Allah sungguh telah berbuat dosa yang sangat besar."
Langkah-langkah Menghapus Dosa Zina
Buku "Syarah Riyadhus Shalihin" oleh Syaikh Muhammad Al-Utsaimin yang diterjemahkan oleh Munirul Abidin merangkum langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk menghapus dosa zina:
-
Meninggalkan Perbuatan Zina: Langkah pertama dalam taubat adalah berhenti sepenuhnya dari perbuatan zina. Menghindari dan menghentikan dosa ini menunjukkan keseriusan dalam upaya bertaubat.
-
Menyesali Perbuatan: Taubat yang diterima Allah SWT harus disertai dengan rasa penyesalan yang mendalam. Perasaan menyesal ini penting agar hati benar-benar bertekad untuk tidak mengulangi dosa tersebut.
-
Berjanji untuk Tidak Mengulangi: Syarat terakhir adalah berkomitmen dengan sungguh-sungguh untuk tidak pernah kembali melakukan perbuatan zina. Tanpa tekad ini, taubat dianggap tidak sah.
Amalan yang Bisa Dilakukan untuk Menghapus Dosa Zina
Berikut ini adalah beberapa amalan yang bisa dilakukan sebagai bentuk taubat dan upaya memohon ampunan dari-Nya:
-
Sholat Tobat: Hafidz Muftisany dalam bukunya "Tobat dari Dosa Besar" menjelaskan bahwa sholat tobat adalah salah satu cara terbaik untuk menghapus dosa zina yang merupakan bagian dari dosa besar.
-
Berdzikir: M. Shodiq Mustika dalam bukunya "Doa dan Zikir Cinta" menjelaskan bahwa dosa zina juga bisa dihapus dengan cara berdzikir kepada Allah SWT dan meminta ampunannya.
-
Sedekah: Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk bersedekah setelah melakukan dosa kecil dan dosa besar seperti yang dikutip dari buku "Sedekahlah, Allah Menjaminmu Hidup Berkah" tulisan Masykur Arif.
Bacaan Dzikir Supaya Tidak Berzina Lagi
Bagi yang sudah terlanjur berzina, bertaubatlah dan perbaiki diri. Allah SWT berfirman dalam surah An-Nisa ayat 16:
"Dan terhadap dua orang yang melakukan perbuatan keji di antara kamu, maka berilah hukuman kepada keduanya, kemudian jika keduanya bertaubat dan memperbaiki diri, maka biarkanlah mereka. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang."
Berikut adalah dzikir yang dapat dibaca untuk memohon ampunan dan kekuatan untuk menjauhi zina:
Latin: Innallâha kâna tawwâbar rahîmâ.
Artinya: "Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang."
Kesimpulan
Dzikir merupakan salah satu cara yang ampuh untuk memohon ampunan dan kekuatan untuk menjauhi zina. Dengan dzikir yang khusyuk dan taubat yang tulus, Allah SWT akan membuka pintu ampunan-Nya. Namun, dzikir dan taubat harus diiringi dengan tekad kuat untuk meninggalkan dosa zina dan memperbaiki diri.
Ingatlah, Allah SWT Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Selalu memohon ampunan-Nya dan berusaha untuk menjadi hamba-Nya yang taat.