Jakarta – Menjaga pandangan merupakan prinsip fundamental dalam Islam, sebuah kewajiban yang berlaku bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Al-Qur’an dan hadits Rasulullah SAW dengan tegas menekankan pentingnya menjaga pandangan sebagai benteng untuk menghindari kemaksiatan dan terjerumus dalam dosa. Pandangan mata, yang oleh Allah SWT diibaratkan sebagai cermin hati, memiliki kekuatan luar biasa dalam mengantarkan seseorang pada kebaikan atau keburukan.
Pandangan Mata: Jendela Hati
Allah SWT telah menciptakan mata sebagai jendela hati. Ketika seorang hamba menundukkan pandangannya, hati pun akan menundukkan syahwat dan keinginannya yang terlarang. Sebaliknya, jika seseorang melepaskan pandangannya, hati pun akan melepaskan kendali atas syahwatnya, membuka jalan bagi godaan dan dosa.
Dalil-Dalil Menjaga Pandangan
Al-Qur’an dan hadits Rasulullah SAW memberikan sejumlah dalil yang secara jelas menggarisbawahi pentingnya menjaga pandangan:
1. Surat An-Nur Ayat 30:
"Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat."
Ayat ini secara tegas memerintahkan kaum laki-laki untuk menjaga pandangan mereka dan memelihara kemaluan mereka. Menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan merupakan tindakan yang suci dan disukai Allah SWT.
2. Surat An-Nur Ayat 31:
"Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung."
Ayat ini memberikan panduan bagi kaum perempuan dalam menjaga pandangan dan aurat mereka. Mereka diwajibkan untuk menahan pandangan, menutup aurat, dan tidak menampakkan perhiasan mereka di hadapan orang-orang yang bukan mahram.
3. Hadits Menjaga Pandangan pada Lawan Jenis:
Dari Abdullah bin Abbas RA, ia berkata, "Ketika al-Fadhal membonceng Rasulullah SAW, tiba-tiba datang seorang wanita dari suku Khats’am sehingga al-Fadhal memandangnya dan wanita itu pun memandang kepadanya. Rasulullah SAW kemudian mengalihkan wajah Al-Fadhal ke arah yang lain. Wanita itu berkata, ‘Sesungguhnya kewajiban yang telah Allah tetapkan sampai kepada bapakku ketika dia sudah berusia lanjut, bahkan dia tidak mampu untuk menempuh perjalanannya, apakah boleh aku menghajikannya?’ Beliau menjawab, ‘Ya.’ Peristiwa itu terjadi ketika haji wada."
Hadits ini menggambarkan bagaimana Rasulullah SAW dengan bijaksana dan santun mengajarkan pentingnya menjaga pandangan saat berhadapan dengan lawan jenis. Beliau tidak mencela atau menghukum sahabatnya, Fadhl bin Abbas, tetapi dengan lembut mengalihkan pandangannya.
4. Hadits Pandangan Termasuk Zina:
Dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah RA, ia berkata, "Nabi SAW bersabda, "Bentuk zinanya sepasang mata ialah memandang. Bentuk zinanya mulut ialah berbicara. Bentuk zinanya tangan ialah menindak. Bentuk zinanya kaki ialah melangkah. Bentuk zinanya hati ialah berkeinginan mendapatkan sesuatu dan berangan-angan. Dan kemaluanlah yang membenarkan atau mendustakan hal tersebut." (HR Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menegaskan bahwa pandangan yang tidak terkendali dapat mengantarkan seseorang pada dosa zina. Bahkan, memandang dengan syahwat termasuk dalam kategori zina mata.
5. Hadits Pandangan Termasuk Godaan Iblis:
Rasulullah SAW bersabda, "Pandangan adalah salah satu anak panah beracun iblis. Siapa yang menundukkan padangannya dari kecantikan wanita maka Allah SWT akan memberinya cahaya di hatinya."
Hadits ini menggambarkan betapa berbahaya pandangan yang tidak terkendali, karena dapat menjadi senjata iblis untuk menggoda manusia. Menundukkan pandangan merupakan tindakan yang mulia, karena dapat menghindarkan seseorang dari godaan iblis dan mendapatkan cahaya di hatinya.
Hikmah Menjaga Pandangan
Menjaga pandangan bukan sekadar aturan agama, tetapi sebuah tindakan yang sarat dengan hikmah dan manfaat, baik bagi individu maupun masyarakat.
- Menjaga Kehormatan Diri: Menundukkan pandangan merupakan bentuk menjaga kehormatan diri, baik bagi laki-laki maupun perempuan.
- Mencegah Perbuatan Zina: Menjaga pandangan merupakan langkah awal untuk mencegah perbuatan zina, baik secara fisik maupun batin.
- Menciptakan Ketenangan Hati: Menundukkan pandangan dapat menciptakan ketenangan hati, karena terhindar dari godaan dan pikiran-pikiran negatif.
- Meningkatkan Kualitas Hubungan: Menjaga pandangan dapat meningkatkan kualitas hubungan antar manusia, karena terhindar dari pandangan yang mengundang fitnah dan prasangka buruk.
- Menciptakan Masyarakat yang Harmonis: Menjaga pandangan dapat menciptakan masyarakat yang harmonis, karena terhindar dari konflik dan perselisihan yang dipicu oleh pandangan yang tidak terkendali.
Implementasi Menjaga Pandangan
Menjaga pandangan bukan hanya tentang menghindari melihat sesuatu yang haram, tetapi juga tentang bagaimana mengendalikan pandangan dan menjaga hati agar tetap suci. Berikut beberapa tips untuk mengimplementasikan menjaga pandangan:
- Menundukkan Pandangan: Sadari bahwa pandangan mata merupakan jendela hati. Hindari memandang dengan syahwat dan fokuskan pandangan pada hal-hal yang bermanfaat.
- Menghindari Tempat-Tempat Terlarang: Hindari tempat-tempat yang dapat mengundang pandangan yang tidak terkendali, seperti tempat hiburan malam, tempat berkumpulnya orang-orang yang tidak bermoral, dan tempat-tempat yang menampilkan aurat.
- Memperbanyak Zikir: Memperbanyak zikir dan doa dapat membantu menjernihkan hati dan mengendalikan pandangan.
- Mencari Kesibukan yang Bermanfaat: Kesibukan yang bermanfaat dapat mengalihkan perhatian dari hal-hal yang dapat mengundang pandangan yang tidak terkendali.
- Menikmati Keindahan Alam: Nikmati keindahan alam sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT dan sebagai cara untuk menjernihkan hati dan mengendalikan pandangan.
Kesimpulan
Menjaga pandangan merupakan kewajiban bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Dalil-dalil yang termaktub dalam Al-Qur’an dan hadits Rasulullah SAW dengan tegas menekankan pentingnya menjaga pandangan sebagai benteng untuk menghindari kemaksiatan dan terjerumus dalam dosa. Menjaga pandangan bukan hanya tentang menghindari melihat sesuatu yang haram, tetapi juga tentang bagaimana mengendalikan pandangan dan menjaga hati agar tetap suci. Dengan menjaga pandangan, kita dapat meraih ketenangan hati, meningkatkan kualitas hubungan antar manusia, dan menciptakan masyarakat yang harmonis.