Jakarta – Menjadi seorang mualaf merupakan langkah mulia yang diambil seseorang untuk berpindah keyakinan. Proses ini menuntut pertimbangan matang, termasuk peneguhan iman dan penolakan terhadap segala keraguan sebelum menerima tuntunan Allah SWT.
Firman Allah SWT dalam surah An-Nahl ayat 106 berbunyi:
"Siapa yang kufur kepada Allah setelah beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa (mengucapkan kalimat kekufuran), sedangkan hatinya tetap tenang dengan keimanannya (dia tidak berdosa). Akan tetapi, siapa yang berlapang dada untuk (menerima) kekufuran, niscaya kemurkaan Allah menimpanya dan bagi mereka ada azab yang besar."
Ayat ini menegaskan bahwa keimanan yang kuat dan tulus merupakan pondasi penting dalam perjalanan seorang mualaf.
Mualaf: Jiwa yang Membutuhkan Perhatian
Dalam kitab "Fiqih Islam Wa Adillatuhu", Wahbah Az-Zuhaili menjelaskan bahwa mualaf adalah individu yang baru mengenal Islam dan keislamannya masih lemah. Oleh karena itu, mereka berhak menerima zakat agar keimanan mereka semakin kuat.
Menjaga Keteguhan Iman: Amalan yang Diajarkan Rasulullah SAW
Rasulullah SAW, dengan penuh kasih sayang, memberikan bimbingan kepada para mualaf di zamannya. Salah satu bentuk bimbingan tersebut adalah mengajarkan doa-doa khusus untuk memperkuat iman mereka.
Berikut adalah beberapa doa untuk mualaf yang diajarkan Rasulullah SAW, dikutip dari buku "Untaian Mutiara Doa Solusi Problematika Umat" karya Ali Manshur:
1. Doa untuk Mualaf
Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Malik Al-Asyja’i dari ayahnya menceritakan tentang seorang laki-laki yang baru masuk Islam. Rasulullah SAW mengajarkannya salat dan kemudian meminta dia untuk membaca doa berikut:
"Allahummagfirlii, warhamnii, wahdinii, wa’aafinii, warzuqnii."
Artinya: "Ya Allah, ampunilah aku, dan kasihanilah aku, dan berilah aku petunjuk, dan maafkanlah aku, serta berilah aku rizqi". (HR. Muslim, no. 2697)
Doa ini mengandung permohonan ampunan, rahmat, hidayah, kesehatan, dan rezeki. Doa ini menjadi refleksi dari kebutuhan seorang mualaf yang baru memulai perjalanan spiritualnya.
2. Doa Sebelum dan Setelah Menjadi Mualaf
Imran bin Hushain, melalui riwayat dari ayahnya, menceritakan tentang seorang laki-laki yang hendak berpindah keyakinan. Sebelum masuk Islam, dia bertanya kepada Rasulullah SAW, "Apa yang harus aku ucapkan?" Rasulullah SAW menyuruhnya untuk mengucapkan doa ini:
"Allahumma qinii syarro nafsii wa’zimlii ‘alaa arsyadi amrii."
Artinya: "Ya Allah, jagalah aku dari keburukan jiwaku, dan tetapkanlah aku di atas lurusnya urusanku."
Setelah dia masuk Islam, dia kembali bertanya, "Ya Rasulullah, maka apa yang aku ucapkan sekarang, karena aku telah masuk Islam?" Rasulullah SAW menyuruhnya untuk membaca doa ini:
"Allahumma qinii syarro nafsii wa’zimlii ‘alaa arsyadi amrii. Allahummaghfirlii maa asrartu wa maa a’lantu wa maa akhtha’tu wa maa ‘amadtu wa maa ‘alimtu wa maa jahiltu."
Artinya: "Ya Allah, jagalah aku dari keburukan jiwaku, dan tetapkanlah aku di atas lurusnya urusanku. Ya Allah, ampunilah aku, atas apa yang aku rahasiakan, dan apa yang aku tampakkan, dan atas apapun kesalahan yang aku lakukan, dan apa yang aku sengaja, dan apa yang aku ketahui, serta apa yang tidak aku ketahui." (HR. Hakim, no. 1880)
Doa ini merupakan permohonan perlindungan dari keburukan diri sendiri dan memohon agar Allah SWT menuntun langkahnya di jalan yang benar. Doa ini juga mengandung permohonan ampunan atas segala dosa dan kesalahan, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
Melepaskan Keraguan dan Membangun Pondasi Iman
Doa-doa ini menjadi pedoman bagi mualaf untuk melepaskan keraguan dan membangun pondasi iman yang kuat. Doa ini merupakan bukti nyata dari kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya yang baru masuk Islam.
Menjalankan Rukun Islam: Menuju Kehidupan yang Bermakna
Selain membaca doa, seorang mualaf juga harus menjalankan amalan-amalan yang diwajibkan dalam Islam. Lima pilar rukun Islam, yaitu syahadat, salat, zakat, puasa, dan haji, menjadi pondasi bagi kehidupan seorang Muslim.
Syahadat: Mengakui keesaan Allah SWT dan kerasulan Nabi Muhammad SAW.
Salat: Menjalankan sholat lima waktu.
Zakat: Memberikan harta kepada fakir miskin dan kaum dhuafa.
Puasa: Menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa selama bulan Ramadhan.
Haji: Melaksanakan ibadah haji ke Mekkah bagi yang mampu.
Dukungan dan Bimbingan: Pentingnya Peranan Umat Islam
Umat Islam memiliki peran penting dalam mendukung dan membimbing mualaf. Memberikan rasa aman, kasih sayang, dan bimbingan yang tepat akan membantu mualaf untuk memahami dan menjalankan ajaran Islam dengan lebih baik.
Kesimpulan
Doa untuk mualaf merupakan salah satu bentuk bimbingan Rasulullah SAW untuk memperkuat iman mereka. Doa ini menjadi refleksi dari kebutuhan seorang mualaf yang baru memulai perjalanan spiritualnya.
Selain membaca doa, menjalankan rukun Islam dan mendapatkan dukungan dari umat Islam merupakan hal penting untuk membantu mualaf dalam membangun keimanan yang kuat dan menjalani kehidupan yang bermakna.