Manchester United, klub raksasa dengan 20 gelar juara Liga Inggris, tengah menghadapi krisis. Setelah pemecatan Erik ten Hag pada Senin (28/10/2024), Setan Merah kini tengah mencari pelatih tetap keenam sejak kepergian Sir Alex Ferguson pada 2013.
Keputusan manajemen MU untuk mendepak Ten Hag bukanlah kejutan. Performa klub di bawah asuhannya menunjukkan statistik yang memprihatinkan, menandakan kegagalan dalam membangun kembali kejayaan klub. Berikut adalah beberapa statistik yang mengungkap kegagalan Ten Hag dalam memimpin Manchester United:
Awal Musim yang Buruk:
- Setelah tujuh pertandingan awal musim ini, Manchester United hanya mengumpulkan delapan poin. Ini merupakan poin terendah mereka di era Liga Primer (sejak 1992) pada tahap musim tersebut.
- Jumlah poin ini bahkan lebih rendah dibandingkan dengan musim 1989/90, di mana mereka hanya memperoleh tujuh poin dari tujuh pertandingan.
- Posisi mereka di klasemen Liga Primer pun memprihatinkan, terdampar di peringkat ke-14 dari 20 tim.
Pencapaian Terburuk:
- Musim lalu, Ten Hag membawa United ke posisi kedelapan di Liga Primer, pencapaian terburuk mereka di era Liga Primer.
- Untuk menemukan posisi yang lebih rendah, kita harus kembali ke musim 1989/90, di mana mereka finis di peringkat ke-13 di bawah asuhan Sir Alex Ferguson.
Kegagalan di Eropa:
- Di Liga Champions musim lalu, Manchester United terpuruk di dasar grup, kalah dari tim-tim yang dianggap kurang diperhitungkan seperti FC Copenhagen dan Galatasaray.
- Mereka kebobolan 15 gol di fase grup, jumlah terbanyak yang pernah mereka terima dalam satu babak penyisihan grup Liga Champions. Ini juga merupakan rekor terburuk bagi klub Inggris.
- Di Liga Europa musim ini, United hanya mampu meraih hasil imbang dalam tiga pertandingan melawan FC Twente, Porto, dan Fenerbahce. Mereka berada di posisi ke-21 dari 36 tim, tertinggal jauh dari tim-tim papan atas.