DENPASAR, ERA MADANI – Calon Presiden RI 2019, Anis Matta turut bicara soal pidato Ketum Gerindra Prabowo Subianto yang menyebut Indonesia bisa bubar tahun 2030. Anis menilai polemik tersebut menjadi alarm bagi Indonesia untuk mengingatkan ada tugas penting untuk membenahi negara.
Anis Matta mengajak kepada semua masyarakat Indonesia untuk berfikir secara visioner tentang apa yang harus kita lakukan mulai dari sekarang. Menurutnya, jika skenario berjalan linear, dan kita tidak melakukan apa-apa. Maka Indonesia akan menjadi pelanduk yang terinjak-injak, di antara dua gajah besar yang sedang bertarung.
“Jauh sebelum prabowo mengatakan Indonesia bisa bubar tahun 2030. Anis Matta sudah menyampaikan Indonesia butuh Arah Baru agar Indonesia tidak menjadi pelanduk yang terinjak-injak di antara dua gajah yang bertarung, Indonesia perlu menyiapkan diri agar tidak bubar di 2030,” kata Koordinator Wilayah Gen AMPM Bali, Ahmad Rosyadi Lubis saat Deklarasi Gen AMPM Bali di Lapangan Timur Monumen Bajra Sandhi Renon, Denpasar.
Sebagai Koordinator Wilayah Gen AMPM Bali, Lubis mengungkapkan, pemimpin muda yang diusungnya yakni Anis Matta menilai Indonesia bisa bertaji di ASEAN tahun 2030. Anis Matta menekanlan, yang lebih penting saat ini adalah Indonesia harus menyiapkan diri menjadi faktor ‘interupsi’ itu.
“Konsep Arah baru indonesia adalah bagian dari Interupsi atas pertarungan dua kekuatan besar dunia yaitu Cina dan Amerika. Arah baru Indonesia ini adalah semua Optimisme bahwa Indonesia bisa bangkit dengan melakukan lompatan besar,” jelas Lubis.
“Artinya Indonesia Bisa menghadapi tantangan Dunia Global saat ini dengan semangat Indonesia, gerakan ini bukan hanya menyelamatkan NKRI dari prediksi yang dituliskan pada novel berjudul ‘Ghost Fleet’ itu. Namun Arah baru indonesia ini adalah sebuah gerakan mengembalikan kembali wibawa Indonesia di Mata Asia bahkan Dunia,” tambahnya.
Seperti diketahui, Prabowo berpidato soal prediksi Indonesia bisa bubar di tahun 2030. Video potongan pidato itu diunggah akun Facebook Partai Gerindra. Video itu ternyata saat Prabowo bicara di UI ketika menghadiri peresmian dan bedah buku ‘Nasionalisme Sosialisme dan Pragmatisme Pemikiran Ekonomi Politik Soemitro Djojohadikusumo’.
Dalam acara itu, Prabowo turut membawa satu novel berjudul ‘Ghost Fleet’. Prabowo lalu mengungkap isi novel tersebut, salah satunya ramalan soal Indonesia di 2030.