ERAMADANI.COM – Pemilihan Umum 2024 semakin dekat, ulah dan tindak tanduk politikus jelang tahun politik makin tak terduga dan membuat publik terkejut.
Salah satunya yang dilakukan oleh Anggota Badan Anggaran DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Said Abdullah yang diduga telah melakukan politik uang.
Hal itu menyusul mencuatnya sebuah video pembagian amplop berlogo PDI Perjuangan banteng moncong putih dengan foto Said Abdullah dan Bupati Sumenep Achmad Fauzi, di Masjid Abdullah Sychan Baghraf, Sumenep.
Setelah video tersebut beredar, Said yang merupakan salah satu Ketua DPP PDI Perjuangan langsung angkat bicara. Ia mengakui kalau uang tunai tersebut memang berasal dari dirinya dan sejumlah kader PDIP lainnya.
Namun, Said membantah keras kalau dirinya telah melakukan politik uang. Said mengatakan, uang tersebut merupakan bagian dari kegiatan baksi sosial yang ia lakukan bersama kader PDIP lainnya.
Melansir dari suara.com, Bahkan tak hanya uang, Said dan pengurus cabang PDIP se-Madura juga membagikan sembako yang ditujukan untuk warga miskin. Adapun bakti sosial itu dilakukan ketika masa reses.
“Pada kesempatan ini saya juga perlu menjelaskan ke media massa, seperti di-framing oleh sebuah akun anonim di media sosial, kami membagikan uang ke warga Madura. Saya bersama para pengurus cabang PDI Perjuangan se-Madura memang rutin membagikan sembako dan uang kepada warga fakir miskin. Uang itu saya niatkan sebagai zakat mal,” kata Said dalam keterangannya, Senin (27/3/2023).
Ia mempertegas kalau kegiatan tersebut telah rutin dilakukan sejak 2006 silam. “
Bahkan jika ada rezeki berlebih, malah ingin rasanya kami berzakat lebih banyak menjangkau kaum fakir miskin” sambung Said.
Adapun uang tersebut,lanjut Said, merupakan uang reses yang kerapia terima sebagai anggota DPR RI, dimana uang tersebut ia kembalikan ke konstituennya sebagai bagian dari akuntabilitas publik yang harus ia lakukan.
Karena itulah, menurut Said, tudingan politik uang yang ditujukan kepadanya adalah sesuatu yang tidak tepat.
Ia juga menjelaskan mengapa pembagian sembako tersebut dilakukan dengan menggunakan amplop bergambar logo PDI Perjuangan.
“Kenapa ada logo PDI Perjuangan? Sebab sebagian kader bergotong-royong dan itu juga diniatkan zakat mal. Kegiatan ini dibarengkan dengan pembagian sembako di atas. Dan kegiatan ini kami lakukan di luar masa kampanye yang diatur oleh KPU,” kata Said.