ERAMADANI.COM – Korban gempa dahsyat di Turki dan Suriah menembus 4.000 orang hingga pagi ini, sementara jumlah korban diperkirakan akan melonjak tajam setelah skala kehancuran mulai terlihat.
Tim penyelamat di Turki dan Suriah yang dilanda perang mencari melalui malam yang beku hingga Selasa, (7/2/2023) berharap bisa menemukan lebih banyak korban selamat dari puing-puing setelah gempa berkekuatan 7,8 menewaskan lebih dari 4.000 orang dan merobohkan ribuan bangunan.
Pemerintah Suriah menyerukan kepada PBB dan semua negara anggota untuk membantu upaya penyelamatan, layanan kesehatan, tempat tinggal dan bantuan makanan setelah gempa besar yang menewaskan ribuan orang di Suriah dan Turki.
Melansir dari news.okezone.com, Turki juga akan memperingati tujuh hari berkabung nasional setelah gempa bumi dahsyat melanda beberapa provinsi di tenggara menyebabkan ribuan korban tewas, demikian diumumkan Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Setidaknya 2.316 orang tewas dengan lebih dari 13.000 orang terluka di 10 provinsi akibat dua gempa kuat yang mengguncang Turki selatan pada Senin, menurut laporan Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD) negara itu.
Pasca gempa, Angkatan Bersenjata Turki telah membuat “koridor bantuan udara” untuk mengirimkan tim pencarian dan penyelamatan ke wilayah tersebut. Turki terletak di salah satu zona gempa paling aktif di dunia.
Erdogan menyebut gempa itu sebagai bencana bersejarah dan gempa terburuk yang melanda negara itu sejak 1939, tetapi mengatakan pihak berwenang melakukan semua yang mereka bisa.
Bencana gempa bumi terburuk di negara itu terjadi pada 1939 ketika 33.000 orang meninggal di provinsi Erzincan timur Turki.