KUTA, ERAMADANI.COM – ACT (Aksi Cepat Tanggap) Cabang Bali bekerja sama dengan Hikmah Fondation melaksanakan acara Gathering dan buka bersama Sabtu, 23/4/2022). Kegiatan yanh dihadiri oleh ratusan undangan bertempat di Hotel Harris Kuta.
Tak Cuma itu, ACT juga mengundang pembicara dan menggelar sesi tanya jawab yang bertema Sustainable Business Development. Potensi Bisnis di Akhir Pandemi. Pinto Wahyudi selaku pemateri pertama yang juga merupakan Ketua MES Bali, pemateri kedua adalah Ibnu Khajar selaku Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Pada kesempatan ini mereka memberikan banyak wawasan dan pengalaman mereka dalam menjalankan bisnis kepada tamu undangan dan semua yang hadir di tempat. Banyak pesan yang dapat diambil dari sesi sharing, seperti tetap kuat dan jeli melihat peluang yang ada walaupun selama hampir tiga tahun ke belakang dihajar situasi sulit akibat pandemi Covid-19.
Mereka menuturkan selain kuat dan tetap berusaha ide kreatif adalah hal jitu dalam bisnis untuk masa sekarang. Khususnya bagi anak muda yang semakin hari semakin betumbuh melalui perkembangan zaman.
Setelah kedua pemateri selesai memaparkan materinya, sesi tanya jawab dilakukan agar interaksi dengan audiens berjalan sebagaimana mestinya. Sesi tanya jawab berakhir, pemateri membicarakan tentang pentingnya bisnis dan wakaf.
‘Wakaf merupakan bagian dari bisnis dan investasi yang saling mengutungkan sejak zaman Usman Bin Affan’ ungkap Ibnu Khajar.
Acara dilanjutkan dengan istirahat, buka bersama. Buka bersama selesai acara dilanjutkan dengan sesi lelang dan sumbangan suka rela untuk program terbaru ACT Bali yang berbasis wakaf. Yakni tanah pertanian di daerah Bedugul senilai empat puluh juta rupiah. Undangan yang hadir sangat antusias dalam sesi lelang tersebut, di akhir acara bahkan ada yang menyumbang hingga belasan juta rupiah. Ada yang menjadi perhatian kali ini.
Uniknya seorang anak kecil sekitar umur 8-10 tahun meminta izin kepada orang tuanya untuk mengikuti lelang tersebut. Dan memberikan tabungannya untuk lelang sekitar dua juta rupiah. Tanpa ingin dituliskan namanya alias hamba Allah. Hal itu disambut riuhnya tepuk tangan oleh semua orang yang hadir.
Penulis/Editor : Weni Komalasari