ERAMADANI.COM, JAKARTA – Pada tahun ini, Kementerian Perhubungan menargetkan pemasangan 100 “WarningReceiver System New Generation” (WRSnGen) atau alat pendeteksi gempa bumi dan tsunami.
Budi Karya Sumadi selaku Menteri Perhubungan mengatakan, saat ini WRSnGen telah terpasang di 316 lokasi di seluruh wilayah Indonesia.
Pemerintah juga memiliki 23 unit Vessel Traffic Service (VTS) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
VTS ini terintegrasi dengan sensor WRSnGen di setiap pelabuhan rawan tsunami.
Adapun sistem peringatan dini merupakan upaya manajemen dan mitigasi risiko serta rencana darurat dalam transportasi laut.
Sementara itu, lokasi prioritasnya antara lain Teluk Bayur, Bakauheni, Gilimanuk, Padangbai, dan Ambon.
Melansir republika.co.id, semua sistem tersebut dapat dimonitor melalui Marine Command Center (MCC) di kantor pusat.
Tidak hanya itu, tetapi Kemenhub juga menyiapkan 75 kapal kenavigasian untuk penanganan musibah bencana.
Rinciannya sebagai berikut.
- 40 unit kapal kelas I
- 33 unit kapal kelas III
- satu unit kapal kelas IV
- satu unit kapal kelas V
Sementara armada patroli penjagaan laut untuk penanganan musibah terdiri atas 41 unit kapal, yang tersebar di lima Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP).
“Kami juga menyiapkan seperangkat tim. Di mana paling tidak, tujuh kapal kelas I, 15 kapal kelas II, tujuh kapal kelas III, empat kapal kelas IV, dan sejumlah ABK yang memiliki profesionalisme,” jelas Budi. (ITM)