ERAMADANI.COM, PARIS – Otoritas Prancis menutup satu-satunya sekolah Muslim di Paris, di tengah tekanan yang terus meningkat pada komunitas Muslim terbesar di Eropa.
Sekolah menengah swasta di Paris, MHS College and High School yang didirikan pada 2015 ini secara resmi sekuler dan mengikuti kurikulum nasional, tetapi siswanya sebagian besar ialah Muslim.
“Kami adalah sekolah terbuka untuk semua budaya asal keyakinan agama. Kami tidak mengajarkan pelajaran apa pun tentang agama,” kata salah satu pendiri sekolah dengan syarat anonimitas, dilansir di TRT World, Kamis (10/12/10).
Melansir dari republika.co.id, sekolah ini mengizinkan siswanya mengikuti keyakinan agamanya, termasuk boleh mengenakan jilbab.
“Karena kami pikir setiap orang harus mengenakan pakaian yang mereka inginkan!” kata pendiri MHS.
Pada 2004, Prancis menindak hak perempuan Muslim untuk mengenakan jilbab di lingkungan sekolah. Mereka memaksa banyak orang untuk melepas jilbabnya di pintu masuk gerbang sekolah.
Sejak saat itu, hanya ada sedikit pilihan bagi seorang wanita Muslim untuk dapat menerima pendidikan sembari tetap dapat menjalankan keyakinannya.
Penutupan itu telah menyebabkan lebih dari 110 siswa tanpa penempatan di tengah tahun ajaran, 18 guru, dan staf pendukung menganggur.
Adapun perintah penutupan muncul setelah pemeriksaan yang berlangsung pada 17 November.
Selama inspeksi, siswa terkelilingi oleh sekitar 40 pengawas, inspektur, agen kementerian, dan petugas polisi. Pihak berwenang mengeklaim standar keamanan gedung tidak mencukupi.
Pihak sekolah menyatakan telah melakukan renovasi besar-besaran untuk memenuhi kewajiban hukum. Selain itu, mereka menjelaskan gedung tersebut mereka gunakan bersama dengan lembaga lain yang juga menangani anak-anak dan mereka tidak minta untuk tutup.
Sementara itu, penutupan mendadak pada waktu pertengahan tahun telah membuat beberapa orang bertanya-tanya.
Terkait apakah karena meningkatnya sentimen anti-Muslim di negara itu, atau pernyataan baru-baru ini oleh Presiden Prancis, Emmanuel Macron terkait Muslim yang telah membantu keputusan ini terwujud.
"Prancis sekarang telah menutup sekolah Muslim pertama dan satu-satunya di Paris @mhs_paris. Ini adalah sekolah sekuler yang mengajarkan kurikulum nasional, perbedaannya 90 persen siswanya beragama Islam, dan anak perempuan bebas mengenakan jilbab, tidak seperti sekolah Prancis lain yang melarangnya," ujar salah satu komentar seseorang secara daring.
Hingga kini sekolah telah meminta solidaritas, tanggung jawab, dan dukungan damai dalam menghadapi ketidakadilan ini. (ITM)