ERAMADANI.COM, DENPASAR – Pandemi Covid-19 tidak hanya menelan korban jiwa, tetapi juga menggeroti pilar-pilar perekonomian Indonesia. Pulau Bali sebagai daerah ladang industri pariwisata merasakan dampaknya. Mau tak mau masyarakat yang terkena dampak langsung harus banting setir menjadi wirausahawan untuk menyambung hidup. Menyikapi hal itu, dua komunitas anak muda di Kota Denpasar yakni Komunitas Turun Tangan Regional Bali dan Smartfren Community Bali menggandeng Langkah Kopi, untuk membantu mempromosikan usaha para usahawan pada sektor UMKM dengan mengadakan Pasar Langkah Volume 2.
Kegiatan Pasar Langkah Volume 2 berlangsung di pelataran halaman Langkah Kopi, Jalan Veteran No. 28 Denpasar pada Minggu (29/11/20) pukul 15:00 – 22:00 WITA.
Sementara terkait konsep, Pasar Langkah Volume 2 berkonsep membantu mempromosikan usaha para usahawan UMKM.
Dengan menyediakan stand jualan pada area halaman Langkah Kopi tanpa adanya pengenaan biaya.
UMKM yang Ikut Pasar Langkah Volume 2 dari Komunitas Anak Muda Denpasar
- Besek Bali (Jajanan Khas Bali)
- Terbul Mini (Terang Bulan Mini)
- Nasi Jinggo & Garlic Bread Made by Gung Sofia
- Saum Bali (Mask Trap, Schrunchies, and Head Band)
- Vitri10 Boutique (Painting, Totebag, and Hand Paint)
- Kahua Project (Scrunchies mask and totebag)
Komunitas Turun Tangan Bali pun membuka stand dengan menjual sticker, buku berjudul Mimpi Anak Seberang, membagikan brosur kegiatan-kegiatan mereka yang telah terlaksana.
Selain itu, Komunitas Turun Tangan Regional Bali juga membuka kotak donasi bagi para dermawan yang mau menyisihkan sebagian rezekinya.
Deviana Safitri selaku Koordinator Turun Tangan Regional Bali mengatakan bahwa kegiatan mereka yang juga bekerja sama dengan manajemen Langkah Kopi itu merupakan kegiatan yang sangat positif.
Terkait dalam mendorong UMKM di Bali, khususnya di Kota Denpasar.
“Dalam kegiatan ini peserta yang ikut agenda Pasar Langkah Volume 2 rata-rata dari UMKM yang masih baru. Acara ini membantu rekan-rekan yang baru memulai bisnisnya untuk bisa mengenalkan bisnisnya ke masyarakat,” ungkap dara yang berprofesi sebagai guru ini.
“Konsep acara ini berbeda dengan pasar langkah yang pernah diadakan. Konsep saat ini ada sentuhan sociopreneur di mana para usahawan yang membuka stand mendonasikan 10% keuntungan usahanya, untuk didonasikan ke LKSA Rumah Impian Denpasar,” imbuhnya. (LWI)