ERAMADANI.COM, DENPASAR – Ratusan mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa #BALITIDAKDIAM tolak UU Cipta Kerja, Kamis (8/10/20). Titik lokasi aksi unjuk rasa #BALITIDAKDIAM ini bertempat di Kampus Sudirman, Universitas Udayana.
Mahasiswa dari berbagai institusi berkumpul dalam satu frekuensi melantangkan suara, agar RUU Cipta Kerja yang senyap-senyap sah menjadi UU Cipta Kerja itu batal dan masa depan para pekerja tidak celaka.
Terpantau pada pukul 14:00 WITA, semakin banyak massa memenuhi area Kampus Sudirman, Universitas Udayana.
Para mahasiswa turun ke jalan memperjuangkan suara para kaum bawah yang tertindas dan suara mereka tidak sampai menggetarkan telinga pemerintah.
Beberapa Poin UU Cipta Kerja yang Ditolak Kaum Bawah
- Penghapusan UMK juga UMSK dan hanya menyisakan UMP.
- Pemangkasan pesangon jadi 25 bulan (19 bulan pembayaran oleh pengusaha, 6 bulan pembayaran oleh pemerintah melalui BPJamsostek).
- Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) tidak ada batas waktu kontrak.
- Nasib JKP karyawan kontrak belum jelas.
- Jam kerja eksploitatif, maksimal waktu kerja lembur dari 3 jam jadi 4 jam.
- Penghilangan hak cuti dan hak upah atas cuti haid dan hamil.
- Jaminan pensiun dan kesehatan terancam hilang, karena Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) seumur hidup.
Massa Aksi #BALITIDAKDIAM Perjuangkan Keadilan
Secara bergantian perwakilan mahasiswa dari berbagai institusi ini menyerukan argumentasi dan kemarahan mereka kepada pemerintah.
Beberapa slogan turut menghiasi jalannya aksi unjuk rasa #BALITIDAKDIAM.
Tak puas dengan hanya menyuarakan argumen, massa lakukan aksi bakar ban sebagai bentuk kemarahan.
Dalam aksi unjuk rasa ini terpantau aparat kepolisian melakukan pengawasan, yang berjaga sepanjang Jl. Sudirman, tempat massa menyuarakan kekecewaan dan penolakan mereka atas UU Cipta Kerja.
Sementara bersamaan dengan aksi ini, Jl. Sudirman tampak lumpuh dan penjagaan polisi semakin ketat. (RAB)