ERAMADANI.COM, AMLAPURA – Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri bersama Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa menerima kunjungan Gubernur NTT Ke 7 Frans Lebu Raya, dalam rangka jalin kerjasama, Selasa (16/06/2020) di Meeting Room Kantor Bupati Karangasem.
Kunjungan Frans Lebu Raya bersama Nyonya Lusia Frans, didampingi Kepala BLM wilayah Bali, NTB, NTT (BLM Denpasar) Dadang Suyatna dan Jajaran BLM Denpasar diantaranya , Kisman Ali, Dahlan dan Suherman.
Frans Lebu Raya menyampaikan program kerjasama Swasembada Kedelai dari Kementerian Pertanian dan Kementerian Desa bekerjasama dengan pihak pengusaha.
Kini ingin diteruskan kerjasamanya dengan Pemkab Karangasem. Target tanaman kedelai yang ingin dicapai seluas 100 hektar lahan tumpang sari.
“Kami sudah melaksanakan kerjasama penanaman kedelai di Makasar dan Manado. Hasil panen dari bibit kedelai unggulan mencapai lebih dari 2 ton kedelai perhektar tiap 3 bulan siklus panen,” papar Frans kepada Bupati Karangasem.
Frans membandingkan jika menggunakan bibit kedelai tradisional, hasilnya selama ini hanya memanen 1 ton kedelai perhektar.
“Menteri Pertanian melalui Dirjen Perkebunan Bapak Kasdi Subagyono sangat mendukung program ini,” ungkapnya.
Frans menambahkan, untuk menjamin kualitas kedelai, pihak pengusaha akan melakukan bantuan dan pendampingan mulai dari bibit, pola tanam, hingga pemasarannya.
Tahapan Kerjasama dengan Gubernur NTT
Bupati Karangasem I Gusti Mas Sumatri menyambut baik program kerjasama swasembada kedelai dari Kementan dan Kemendes yang dipaparkan Gubernur NTT Frans Lebu.
Bupati Mas Sumatri langsung meminta tenaga ahli dan Kadis PMD segera menindaklanjuti tahapan kerjasama bersama OPD terkait BLM Denpasar dan Tenaga Ahli P3MD Karangasem.
“Bila sudah jelas legalitas, pola kemitraan atau kerjasamanya serta disepakati RKTL Program Swasembada Kedelai di Kabupaten Karangasem,” ucap Bupati.
“Maka bisa masuk ke tahapan sosialisasi dan penyiapan lahan 100 hektar,” imbunya dengan tagline Karangasem the spirit of Bali.
“Saya yakin dengan kerjasama yang baik dari Desa Dinas dan Desa Adat maka 100 hektar lahan tanaman kedelai bisa tersedia,” tandasnya.
Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa mengungkapkan bahwa terdata saat ini lahan yang ditanami Kedelai hanya 26 Hektar.
Bila ditingkatkan menjadi 100 hektar lahan tanaman kedelai dengan bibit unggul dan kepastian pemasaran, maka optimis program ini teralisasi di Kabupaten Karangasem.
Peran BLM dalam upaya pemberdayaan desa
Sementara itu, Kepala BLM Denpasar Dadang Suyatna menyampaikan ke Bupati Karangasem perihal Peran BLM Kemendesa PDTT dalam kerjasama tersebut.
BLM Denpasar khususnya tidak hanya dalam hal pelatihan dan monitoring desa. Peran BLM Denpasar juga berperan dalam upaya pemberdayaan desa dan masyarakat desa.
Pemberdayaan BUMDES serta memfasilitasi dan mendukung program kerjasama pemerintah pusat khususnya Program Kementerian Desa dan Kementerian terkait.
Sedangkan Kadis PMD Karangasem I Nengah Mindra, menyampaikan siap melaksanakan perintah Bupati.
Untuk mengawal tindaklanjut Program kerjasama Swasembada Kedelai khususnya di beberapa Desa potensial lahan kedelai.
Sesuai arahan Bupati yaitu di Kecamatan Rendang, Selat dan Sidemen sebagai kawasan sentra kedelai di Kabupaten Karangasem.
” Seijin Ibu Bupati, saya akan koordinasi lebih lanjut dengan Bapak Frans Lebu Raya, Bapak Kepala BLM Denpasar dan jajaran, serta dengan Bapak I Ketut Wijaya Mataram dan rekan rekan tenaga ahli P3MD,” jawab I Nengah Mindra.
Tenaga Ahli PMD P3MD Kemendesa Kabupaten Karangasem I Ketut Wijaya Mataram juga berharap agar Program Swasembada Kedelai ini bisa ditindaklanjuti hingga siap disosialisasikan dan diimplementasikan.
Harapan lainnya, output Kabupaten Karangasem bisa swasembada kedelai akan membawa manfaat ekonomi bagi petani di Kabupaten Karangasem.
“Saya yakin ribuan hektar lahan di sekitar Gunung Agung yang selama ini dikenal subur dan kaya unsur hara dari abu beberapa kali erupsi gunung agung,” ujar I Ketut Wijaya Mataram.
Ia biasa dipanggil Inspektur Vijay ini, yang juga dikenal sebagai salah satu pendiri Ormas Kemahasiswaan KMHDI ditahun 1993. HAD
“Membuat kedelai unggul dari Bapak Frans Lebu Raya akan tumbuh subur dengan hasil panen lebih dari 2 ton perhektar,” tambahnya. (HAD)