ERAMADANI.COM, DENPASAR – Meski ramainya wacana penerapan new normal, Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan, tidak akan terpancing untuk cepat membuka tempat pariwisata di Pulau Dewata dalam situasi pandemi Covid-19.
Hal ini disampaikannya, saat memberikan sambutan di Rapat Paripurna, di Gedung DPRD, Provinsi Bali, Senin (15/06/2020).
“Jangan terburu-buru atau terpancing dengan sodokan-sodokan agar kita ini cepat membuka tempat pariwisata, harus super hati-hati,” tuturnya.
Di sisi lain, meskipun tingkat kesembuhan pasien positif COVID-19 di Bali tergolong tinggi, namun daerah setempat belum diberikan kewenangan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 untuk menerapkan sepenuhnya tatanan normal baru atau the new normal.
Selain itu, Koster juga menyampaikan bahwa dirinya sudah mendapat arahan dari Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo untuk jangan buru-buru membuka pariwisata di Bali.
“Harus dipastikan dulu, bagaimana dinamika perkembangan Covid-19 di Bali ini,” ujar Koster.
Ia juga mengaku, tidak dalam posisi mengikuti keluhan sejumlah pelaku pariwisata yang ingin cepat-cepat buka.
“Bapak Presiden pun sudah memberikan arahan agar kita berhati-hati dan negara-negara lain juga belum memperbolehkan warga negaranya keluar dari negaranya,” imbuhnya.
“Singapura saja, sampai bulan Desember dia tidak menerima warga negara lain dan negara lain juga dilarang keluar negaranya. Jadi, saya kira hampir semua negara memberlakukan hal yang sama,” imbuhnya.
Ia juga memahami bagaimana keadaan para pelaku pariwisata dan tenaga kerja di Bali yang kini sangat berat menghadapi situasi Covid-19.
Apalagi Pulau Bali yang memang tergantung pada pariwisata. Hal itu karena ketergantungaan dari pariwisata ini.
“Berikan kami waktu menangani dengan baik, dengan selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat dan juga Gugus Tugas Nasional,” ujarnya.
“Agar Covid-19 di Provinsi Bali ini, betul-betul bisa kita atasi dengan baik dan jangan sampai muncul gelombang yang kedua,” pungkas Koster. (MYR)