ERAMADANI.COM, JAKARTA – Jumat (11/06/2020) kemarin, digelar rapat umun pemegang saham oleh kementerian BUMN. Salah satu agenda yang dibahas adalah perombakan jajaran petinggi PT pertamina (persero).
Dilansir dari Tempo.co, Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merombak dari total sebelas direksi dirombak menjadi enam direksi.
Sejumlah nama yang keluar dari jajaran anggota dewan direksi adalah Direktur Hulu Dharmawan H. Samsu, Direktur Pengolahan Budi Santoso Syarif, Direktur Pemasaran Korporat Basuki Trikora Putra.
Direktur Pemasaran Ritel Mas’ud Khamid, Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Ignatius Tallulembang, serta Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Heru Setiawan.
Adapun susunan Direksi Pertamina yang baru adalah sebagai berikut:
- Direktur Utama : Nicke Widyawati
- Direktur Penunjang Bisnis : M Haryo Yunianto
- Direktur Keuangan : Emma Sri Martini
- Direktur Sumber Daya Manusia : Koeshartanto
- Direktur Logistik : Mulyono
- Direktur strategi : Iman Rachman
Jajaran Petinggi Pertamina
Dari sejumlah nama tersebut, direktur strategi, Imam Rachman adalah satu-satunya nama baru yang masuk jajaran direksi PT. Pertamina (persero).
Mentri BUMN, Erick Thohir juga menjelaskan alasan dari perampingan tersebut. Berdasarkan yang dilansir oleh CNBC, ia menjelaskan, bahwa hal ini sesuai target pemerintah untuk menjadikan pertamina sebagi induk perusahaan migas pelat merah.
“Nanti ada holding, ada juga jadi bukan super holding ya, jangan salah. Pertamina itu sebagai holding di mana nanti dia punya sub-sub holding. Nah yang di holding itu direksinya nanti harus 6, tidak boleh kebanyakan,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Jumat (12/06/2020).
Susunan direksi ini sesuai dengan struktur holding, di mana hanya ada Direktur Utama, Keuangan (Finance), Human Capital, dan Corporate Service. “Ini sesuai peran holding,” jelasnya.
Tetapi, ia melanjutkan, akan ada sub holding yang digabung dari unit-unit Pertamina sehingga jadi satu kesatuan. Misal di sektor hulu migas, digabung jadi satu kesatuan fokus bisnis ada subholding upstream atau hulu.
“Apa yang bisa dilakukan dengan kebijakan disatukan, portofolio disatukan. Kita harapkan ada sinergitas untuk efisiensi untuk hal detil misalnya sharing knowledge supaya lifting minyak bisa stagnan atau tumbuh,” jelasnya. (IAA)