ERAMADANI.COM, DENPASAR – Kamis (23/04/2020) kemarin, Pemerintah Provinsi Bali, melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, menyampaikan total positif covid-19 167 Jiwa, satgas ingatkan masyarakat Bali disiplin beberapa hal.
Terdata hingga kemarin, update kasus positif di Bali, dengan jumlah kumulatif pasien positif 167 orang. (Bertambah 15 orang WNI)
Sementara, jumlah pasien yang telah sembuh sejumlah 55 orang. (Bertambah 8 Orang WNI terdiri dari 5 PMI, 3 Transmisi lokal)
Sedangkan jumlah pasien yang meninggal sejumlah 4 orang, jumlah pasien positif dalam perawatan (kasus aktif) 108 orang yang berada di 12 rumah sakit, dan dikarantina di Bapelkesmas.
Satgas Ingatkan Masyarakat Disiplin Beberapa Hal
Selain menyampaikan update kasus Covid-19, Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra, dalam keterangan persnya juga menyampaikan beberapa poin, diantaranya:
Point pertama untuk penambahan kasus dari imported case sudah ditangani dengan baik oleh pemerintah mulai dari kedatangan di pintu masuk baik dari Bandara dan Pelabuhan.
Menurut Dewa Indra kemungkinan angka positif akan bertambah mengingat teman-teman PMI maupun dari luar negeri masih banyak yang akan kembali.
“Untuk imported case sudah tertangani dengan baik. Kita focus untuk transmisi lokal dulu, sehingga tidak ada penambahan kasus lagi,” jelasnya.
Point kedua, mengenai pertambahan transmisi lokal, pemerintah mengetahui angka transmisi lokal karena riwayat pasien sudah tercatat dan dilaporkan kepada pemerintah.
Dinas Kesehatan telah mendata jika si A positif transmisi lokal karena pernah kontak dengan kasus nomor sekian.
Di dalam table yang disajikan sudah ada. Bagaimana mengendalikan? Yaitu dengan cara-cara sederhana memakai masker.
Menjaga jarak dan rajin mencucui tangan dengan sabun di air yang mengalir. Karena masker adalah benteng penjagaan kita, baik bagi yang sakit maupun yang sehat.
Kebijakan bantuan secara garis besar
Ketiga skema kebijakan bantuan secara garis besar oleh Pemprov Bali menggunakan tiga instrument paket kebijakan untuk masyarakat.
Pertama adalah paket kebijakan penanganan Civid-19 itu sendiri, yang kedua adalah paket kebijakan untuk penanganan dampak ekonominya, dan yang ketiga adalah paket kebijakan jarring pengaman social.
Secara keseluruhan anggaran yang dialokasikan untuk tiga paket kebijakan tersebut melalui refocusing APBD sebesar 756 Milyar lebih.
Dengan rincian yang pertama utk penangana Covid sebesar 274,7 Milyar, untuk penanganan dampak ekonomi sebesar 220 Milyar dan untuk jarring pengaman social 261,3 Milyar.
Poin empat mengenai tukang suwun dan anaknya yang kena Covid-29, Dewa Indra menegaskan sudah ditangani oleh Pemprov Bali. Tim surveillance sudah menangani sehingga ke depan tidak ada lagi kasus seperti ini.
Poin lima mengenai kebijakan laboratorium RS PTN UNUD sudah siap 95% siap, tinggal menunggu satu alat lagi yang belum datang dijanjikan 1-2 hari lagi bisa datang.
Peralatan lain sudah disetting dan dipasang di tempatnya. Tinggal menunggu uji coba untuk pengetesan specimen tes SWAB. Astungkara akhir minggu depan sudah bisa beroperasi.
Sementara untuk poin keenal adalah memaksimalkan uji coba SWAB, pemerintah juga berencana mengikutkan laboratorium milik Universitas Warmadewa.
Sekda Dewa Indra berkesempatan mengunjungi lab tersebut dan menyatakan bahwa beberapa alat sudah siap tinggal penambahan untuk alat-alat terentu saja.
Berdasarkan hasil penelusuran tadi siang, Sekda Dewa Indra optimis lab Universita Udayana bisa beroperasi untuk menguji specimen SWAB dalam waktu dekat. (HAD)