ERAMADANI.COM, DENPASAR – Frontier dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Bali hadir dan memprotes Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkugan Hidup (KA Andal) yaitu proyek perumahan elite di kawasan ex patal Tohpati seluas 12 hektar yang diinisiasi oleh PT. Waskita Karya Realty sebagai pemprakarsa proyek.
Dikutip dari halaman resmi Walhi Bali, kedua organisasi ini mengingatkan pemerintah untuk ciptakan Ruang Terbuka Hijau Kota (RTHK) yang digunakan untuk kepentingan masyarakat secara umum.
Pembahasan KA Andal tersebut diadakan dengan penuh harap, di Kantor Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (DKLH) Denpasar Bali.
Dalam pertemuan tersebut, Walhi menyatakan protes keras karena proyek sudah masuk tahap pelaksanaan namun perizinan dari Pemrakarsa belum lengkap.
Pihaknya juga tidak setuju sebab proyek yang direncanakan tersebut juga belum memiliki izin lingkungan, sehingga itu perlu dibahas lebih dalam.
Atas hal tersebut Walhi Bali meminta agar DKLH bertindak tegas terhadap proyek yang sedang digagas, bila perlu memberikan hukuman atas pelanggaran tersebut.
Pihaknya juga meminta agar DKLH melakukan upaya-upaya yang tepat untuk mendorong kawasan ex patal tohpati sebagai RTHK. mengingat proporsi RTHK di Bali belum mencapai 30 persen.
Selain itu mereka juga protes karena media yang ingin meliput acara tersebut diusir oleh pihak DKLH. Protes Walhi tersebut dijawab oleh Kadis DKLH.
Mereka mengatakan bahwa undangan rapat KA Andal tidak ada mengundang media, sehingga tidak diijinkan meliput, ataupun memberitakan.
Menggenal Walhi Lebih Dekat
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia atau disingkat Walhi adalah organisasi lingkungan hidup independen, non-profit terbesar di Indonesia.
Sebagai organisasi publik, organisasi ini terus berupaya untuk menjadi organisasi yang populis, inklusif dan bersahabat dengan lingkungan masyarakat.
Kemudiam menjadi organisasi yang bertanggungjawab dan transparan terhadap apapun yang terjadi dilingkungan oraganisasi tersebut.
Selain itu juga Walhi mengelola pengetahuan yang dikumpulkannya untuk mendukung upaya penyelamatan lingkungan hidup yang dilakukan anggota dan jaringannya maupun publik.
Hadirnya organisasi ini dapat menjadi sumber daya ide, kreatifitas dan kaderisasi kepemimpinan dalam penyelamatan lingkungan hidup.
Organisasi ini di bentuk sebagai bentuk dukungan nyata dari berbagai elemen di masyarakat yang menginginkan adanya perubahan dalam lingkungan.
Tak hanya itu, oarganisasi ini juga mampu menajamkan fokus dan prioritas dalam mengelola Kampanye dan advokasi untuk berbagai isu
Isu tersebut adalah Air, pangan dan keberlanjutan, hutan dan Perkebunan, Energi dan Tambang, Pesisir dan Laut dan Isu-isu Perkotaan. (HAD)