ERAMADANI.COM, SINGARAJA – Rabu (04/03/2020) kemarin, Pemerintah Kabupaten Buleleng menggelar jumpa pers terkait dengan antisipasi atau langkah preventif penularan virus Corona di Kabupaten Buleleng.
Acara jumpa pers ini, dilaksanakan di Rumah Makan Pidada ini, dipimpin oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST, didampingi Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra,
Kemudian hadir pula Kadis Kesehatan I Gusti Nyoman Mahapramana, Kadis Kominfosanti I Ketut Suweca, Dirut RSUD Gede Wiartana.
Pemkab Buleleng sampaikan Langkah Preventif dalam Jumpa Pers
DalAm jumpa pers tersebut, ada beberapa himbauan terkait langkah preventif yang disampaikan oleh Wakil Bupati terkait wabah virus corona adalah sebagai berikut:
- Masyarakat jangan panik
- Tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa
- Terapkan PHBS
- Mencuci tangan sesering mungkin setelah beraktivitas
- Makan-makanan dengan gizi seimbang
Pemkab Buleleng melalui RSUD dan Dinas Kesehatan menyatakan sangat siap apabila sewaktu-waktu ada kasus inveksi Corona atau langkah preventif.
Koronavirus atau coronavirus adalah sekumpulan virus dari subfamili Orthocoronavirinae dalam keluarga Coronaviridae dan ordo Nidovirales.
Kelompok virus ini yang dapat menyebabkan penyakit pada burung dan mamalia (termasuk manusia), yang sudah diumumkan bahwa WNI positif corona.
Pada manusia, koronavirus menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang umumnya ringan, seperti pilek, meskipun beberapa bentuk penyakit seperti SARS, MERS, dan COVID-19 sifatnya lebih mematikan.
Manifestasi klinis yang muncul cukup beragam pada spesies lain: pada ayam, koronavirus menyebabkan penyakit saluran pernapasan atas, sedangkan pada sapi dan babimenyebabkan diare.
Diketahui hingga saat ini, belum ada vaksin atau obat antivirus untuk mencegah atau mengobati infeksi koronavirus pada manusia, sebab it perlu adanya langkah preventif.
Koronavirus ditemukan pada 1960-an. Virus yang paling awal ditemukan adalah virus bronkitis infeksius pada hewan yaitu ayam.
Kemudian dua virus dari rongga hidung manusia dengan flu biasa yang kemudian diberi nama human coronavirus 229E dan human coronavirus OC43
Sejak saat itu, anggota koronavirus yang lain sudah mulai diidentifikasi, termasuk SARS-CoV pada 2003, dan HCoV NL63 pada 2004.
Kemudian HKU1 pada 2005, MERS-CoV pada 2012, dan SARS-CoV-2(sebelumnya dikenal sebagai 2019-nCoV) pada 2019; sebagian besar dari virus-virus ini terkait dengan infeksi saluran pernapasan yang serius. (HAD)