ERAMADANI.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo sudah mengumumkan bahwa ada dua orang warga Indonesia asal Depok positif corona, Namun walaupun demikian pemerintah tak akan mengevaluasi kebijakan pariwisata di Indonesia.
Dua warga Depok itu diduga tertular oleh warga negara Jepang yang sempat berkunjung ke rumah mereka. Kendati demikian, Presiden Joko Widodo memastikan, kebijakan pemerintah memberi insentif maskapai penerbangan untuk menggenjot pariwisata akan terus berjalan.
“Tidak (ada evaluasi). Itu berbeda, insentif itu kan kita berikan kepada wisatawan dari daerah-daerah yang sudah diperkirakan tidak menjadi episentrum dari virus Corona,” kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (02/03/2020).
Dilansir dari Kompas.com, Presiden Jokowi memastikan, pemerintah sudah memiliki perhitungan. Menurutnya, pemerintah ingin kasus virus Corona terselesaikan tanpa mengganggu kondisi ekonomi.
“Saya kira sudah dihitung semuanya karena kita ingin kasus-kasusnya terselesaikan, tapi ekonomi kita juga pada kondisi yang baik dan normal. Itu keinginan kita,” kata Jokowi.
Pemerintah Tak Akan Mengevaluasi Kebijakan Pariwisata
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto juga memastikan pemerintah tetap hati-hati dengan wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia, meski tak evaluasi kebijakan pariwisata.
“Wisatawan kan dari negara yang tidak terdampak. Kan tidak seluruh dunia kena, baru 54 (negara) atau 52 yang kena,” kata dia.
Ia menegaskan, Indonesia tidak akan mengikuti langkah negara lain seperti Arab Saudi yang menutup sementara akses umrah, atau seperti Jepang yang menutup sejumlah tempat wisata.
“Jadi kita ini hati-hati tapi tidak sampai paranoid, kita lakukan cegah tangkal yang baik sesuai prosedur. Diungkapkan tidak boleh paranoid oleh WHO,” tuturnya.
Pemerintah Republik Indonesia (RI) sepakat memberikan paket insentif khusus pariwisata Indonesia untuk mengatasi dampak akibat virus corona.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, insentif untuk wisman, pemerintah memberikan alokasi tambahan sebesar Rp 298,5 miliar.
Insentif tersebut terdiri dari Insentif Airlines dan Travel Agent, Insentif dalam skema Joint Promotion, kegiatan promosi pariwisata serta familiarization trip (famtrip) dan influencer.
Dengan insentif ini, tiket pesawat untuk tujuan 10 destinasi pariwisata mendapat diskon hingga 50 persen. Adapun 10 destinasi wisata yang dimaksud meliputi Batam, Denpasar, Yogyakarta, Labuan Bajo, Lombok, Malang, Manado, Silangit, Tanjung Pinang, dan Tanjung Pandan. (MYR)