Jakarta, Republika.co.id – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI telah berhasil mengevakuasi 79 Warga Negara Indonesia (WNI) dari Lebanon dalam beberapa gelombang repatriasi. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk melindungi WNI dari potensi bahaya akibat eskalasi konflik antara Israel dan Lebanon yang terus meningkat.
"Hingga saat ini, 79 warga negara Indonesia serta satu WNA pasangan warga negara kita, telah berhasil kami evakuasi dari Lebanon," ujar Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI, Judha Nugraha, dalam taklimat media di Jakarta, Kamis (31/10/2024).
Dengan demikian, jumlah WNI yang masih berada di Lebanon saat ini tersisa 85 orang. Mayoritas dari mereka yang memilih untuk tetap tinggal di Lebanon adalah WNI yang menikah dengan warga setempat.
Judha menegaskan bahwa tidak ada WNI yang terdampak dari serangan udara Israel baik di Lebanon maupun di Iran, yang saat ini tengah berlangsung secara intensif.
"Kami terus memantau situasi dan memastikan keselamatan WNI di wilayah konflik," tegasnya.
WNI di Iran dan Israel-Palestina
Kemlu RI juga mencatat bahwa terdapat 352 WNI yang masih berada di Iran dan 235 WNI di Israel dan Palestina, termasuk relawan organisasi kemanusiaan MER-C yang bertahan di Jalur Gaza.
"Kami terus berkomunikasi dengan WNI di wilayah tersebut dan memberikan arahan serta dukungan yang diperlukan," kata Judha.
Imbauan Kewaspadaan dan Penundaan Perjalanan
Kemlu RI mengimbau kepada seluruh WNI yang masih berada di Lebanon, Iran, Israel, Palestina, dan Yaman untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi pergerakan yang tidak penting. Mereka juga diminta untuk menghindari lokasi-lokasi rawan dan terus menjaga komunikasi dengan Perwakilan RI di negara masing-masing.
"WNI di daerah-daerah tersebut juga diminta untuk mengikuti arahan kontinjensi yang telah disiapkan oleh Perwakilan RI," tambah Judha.
Status Keamanan di Wilayah Konflik
Terkait status keamanan di wilayah tersebut, Kemlu RI menyatakan bahwa seluruh kawasan Lebanon, Israel dan Palestina, serta empat provinsi di Suriah telah dinyatakan dalam kondisi Siaga 1, status keamanan tertinggi, oleh masing-masing Perwakilan RI. Sementara, KBRI Teheran menetapkan wilayah Iran dalam status keamanan Siaga 2.
"Kami terus memantau perkembangan situasi dan akan melakukan penyesuaian status keamanan jika diperlukan," jelas Judha.
Penundaan Perjalanan ke Wilayah Konflik
Kemlu RI juga mengimbau kepada seluruh WNI untuk menunda perjalanan ke Lebanon, Suriah, Iran, Israel dan Palestina, serta Yaman. Hal ini dilakukan untuk menghindari potensi bahaya dan risiko yang mungkin terjadi di wilayah konflik.
"Kami juga mengimbau agar WNI mewaspadai potensi penundaan penerbangan akibat penutupan wilayah udara apabila penerbangannya singgah di wilayah Timur Tengah," tambah Judha.
Upaya Diplomatik dan Bantuan Kemanusiaan
Kemlu RI terus berupaya untuk memfasilitasi pemulangan WNI dari wilayah konflik dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada WNI yang terdampak.