ERAMDANI.COM, DENPASAR – Peristiwa 10 November 1945 identik dengan perlawanan warga Surabaya yang dipimpin oleh Bung Tomo, tercatat sebagai sejarah Indonesia dan diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Banyak masyarakat Indonesia yang memperingati hari pahlawan tersebut, hampir disetiap sudut Nusantara merayakan dengan cara yang berbeda beda.
Ada yang merayakannya dengan berziarah ke Taman Makam Pahlawan yang ada di tiap kota, atau membuat sebuah event untuk mengenang perjuangannya.
Ketimbang Ngemis Bali Berbagi di Hari Pahlawan

Komunitas Ketimbang Ngemis Bali, memperingatinya dengan cara membagikan 200 nasi bungkus pada Ahad (10/11/2019) kemarin.
Nasi bungkus tersebut dibagikan secara merata di empat daerah di Pulau Bali yaitu Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Tabanan, dan Kabupaten Klungkung.
Puluhan relawan dari berbagai usia dan latar belakang pendidikan sudah berkumpul di sebuah toko ritel 24 jam untuk membawa nasi bungkus.
Tim relawan kemudian membagi diri menjadi empat kelompok ke masing-masing daerah dengan dipimpin oleh ketua kelompok.
Para relawan Ketimbang Ngemis Bali dengan sigap membawa bungkusan nasi bungkus. Mereka blusukan menyisir daerah-daerah yang terdapat sosok mulia.
Sosok mulia yang dimaksud adalah para lansia yang bekerja secara halal untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka.
Ada yang bekerja sebagai penjual mainan, buruh angkut sampah, buruh bangunan, pedagang kue, petugas kebersihan, pengamen, pedagang kaki lima, hingga tuna wisma.
Nasi bungkus yang diperoleh merupakan sumbangan dari donatur dan relawan ketimbang ngemis Bali. Biasanya dihari-hari tertentu seperti malam sabtu dan minggu pagi komunitas ini rutin membagikan nasi bungkus bersama para relawan.
Meitha Dewi, salah seorang relawan Ketimbang Ngemis Bali mengaku senang bisa mengikuti agenda pembagian nasi bungkus saat hari pahlawan
“Kegiatan ini sangat menginspirasi terutama bagi kalangan anak muda” pungkasnya.
Kegiatan sosial kedermawanan lainnya komunitas Ketimbang Ngemis Bali adalah menjual merchandise dimana keuntungan dari penjualan digunakan untuk membantu sosok-sosok mulia.
Baik mereka yang sedang tertimpa kemalangan seperti sakit, kecelakaan, mamupun penggusuran. (HAD)
