Tantangan anak usia SMP dan SMA yang rata –rata mereka Generasi Z adalah anak yang multitalent, membutuhkan apresiasi cepat, banyak tantangan dan mereka anak yang memiliki gab dengan generasi sebelumnya.
Mereka anak yang cepat bosan, sangat terikat dengan gadget, tidak mudah mengatur kegiatan, time management yang rendah, tidak mudah mengikuti ajaran orang tua, sulit dinasehati, dan banyak sekali tantangannya.
Sering orang tua tidak bisa memahami keberadaannya, orang tua menyerahkan kepada lembaga pendidikan baik formal maupun non formal. Pendampingan dengan metode coaching sangat menarik buat usia mereka, dengan syarat para ‘coach’ orang tua atau guru benar-benar menguasai tentang coaching. Orang tua dan guru harus paham terhadap proses coaching sehingga yang di terapkan dirumah menjadi satu arah tujuan antara sekolah dan di rumah,
Coaching sebagai bentuk kemitraan bersama antara orang tua atau guru dengan anak untuk memaksimalkan potensi pribadi melalui proses menstimulasi dan mengesplorasi pemikiran dan proses kreatif, Jadi makna yang terungkap dalam coaching ada 3 yaitu
- Ini berarti bahwa prosesnya berdasarkan kesetaraan antara orang tua dan anak, maksudnya tidak ada pihak otoritas yang lebih tinggi, dengan prinsip kesetaraan dan kemitraan orang tua berfokus pada tujuan dan mendukung anak agar dapat mencapai hasil lebih baik dibanding anak mengeksplor sendiri.
- Memberdayakan. Proses memberdayakan pikiran berbeda dengan intruksi, mengarahkan, atau perintah satu arah saja, memberdayakan pikirang cenderung dalam bentuk dialog, diskusi, atau tanya jawab antar otang tua dan anak yang memancing atau merangsang proses berfikir mendalam dalam diri anak senghingga mampu mengali dan mengispirasi anak menemukan jawaban-jawaban sendiri yang mungkin anak tidak menyadari sebelumnya.
- Optimalisasi, orang tua bukan hanya memastikan anaknya menemukan jawaban dari masalahnya, tapi memastikan bagaimana jawabanya diterapkan oleh anak dalam bentuk tidakan yang nyata pada akhirnya mampu mengoptimalkan potensi pribadi dan profesional.
Dari tiga hal tersebut proses parenting coaching terjadi percakapan yang benar-benar di sengaja focus pada kebutuhan anak dan memberdayakan anak serta menemukan cara bagaimana mereka bisa mencapai apa yang diinginkan.
Ketika orang tua mendifinisikan hasil yang diharapkan melalui dialog, anak akan meningkatkan kesadarannya sendiri dan mendapatkan kejelasan tentang masalah bahkan sebelum membahas topic tersebut secara menyeluruh.
Menentukan hasil merupakan bantuan yang melegakan bagi anak naw yang kwalahan dengan masalahnya, menjelajahi dengan pertanyaan membahas masalah anak sangat diperlukan supaya dapat memahami dengan baik apa yang menjadi fokusnya, anak dapat menemukan dan bertanya pada diri sendiri “Where am I heading”? artinya anak bisa menentukan tujuan (setting of targets) diawali dengan mendefinisikan apa yang menjadi tujuan hidup yang ingin dicapai, dan orang tua menguji apakah tujuan anak itu sekedar fatamorgana, keinginan, benar-benar ingin atau kebutuhan.
Kejelasan sering disertai harapan merupakan motivasi yang sangat kuat bagi anak . Penemuan ide besar dan ide kecil dalam proses coaching membuat anak menemukan tentang diri sendiri, situasi, potensi, tindakan, kelambanan, asumsi, nilai-nilai daftarnya selalu berlanjut dan sensasi menghasilkan pikiran, emosi, perspektif dan tekad baru anak naw.
Ada dua jenis guru atau orang tua.Jenis yang akan mengisi anak dengan tembakan sehingga anak tidak bisa bergerak, nurut sesuai apa yang di inginkan dan satu lagi jenis guru yang memberikan anak sedikit lecutan di belakang sehingga anak akan meloncat ke langit.
Pilih yang mana ?
Siti Nuraisyah, S.Pd.
Guru SDIT Al Banna Denpasar Bali