Jakarta, Republika.co.id – Sebanyak 120 prajurit TNI Angkatan Laut, yang tergabung dalam Satgas Maritime Task Force (MTF) Kontingen Garuda XXVIII-P/UNIFIL, telah menyelesaikan latihan pratugas dan siap diberangkatkan ke Lebanon pada Desember 2024. Latihan selama 30 hari ini merupakan tahapan wajib yang harus dilalui sebelum mereka menjalankan misi perdamaian di bawah bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Upacara penutupan latihan pratugas yang berlangsung di Dermaga Madura, Markas Komando Koarmada II, Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis (31/10/2024) dihadiri oleh Wakil Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI Brigjen TNI Dody Muhtar Taufik. Dalam sambutannya, Brigjen Dody Muhtar Taufik menyampaikan apresiasi kepada seluruh prajurit atas dedikasi dan semangat mereka dalam mengikuti latihan.
"Saya menghargai semangat, keseriusan, dan kesungguhan kalian dalam mengikuti Latihan Pratugas ini sehingga proses latihan dapat berjalan dengan tertib dan lancar serta dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan," ujar Brigjen Dody Muhtar Taufik.
Wakil Komandan PMPP TNI juga menekankan pentingnya pemahaman situasi terkini di Lebanon bagi para prajurit. Mereka diinstruksikan untuk mempelajari dan memahami seluruh rencana kontingensi yang telah disiapkan, khususnya dalam menghadapi situasi darurat.
Latihan pratugas yang berlangsung selama 30 hari sejak awal bulan lalu di Surabaya, Jawa Timur, meliputi pembekalan materi dan latihan praktik fase pangkalan (harbour phase) dan fase laut (sea phase). Latihan ini melibatkan dua alutsista yang akan bertugas bersama Satgas MTF, yaitu KRI Sultan Iskandar Muda-367 dan helikopter AS565 MBe Panther HS-1306 dari Skuadron Udara 100 Wing Udara 2 Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut (Puspenerbal).
Satgas MTF yang saat ini dipersiapkan oleh TNI AL terdiri dari prajurit TNI AL dari berbagai bidang keahlian, seperti pengawak kapal perang, perwira penerbang, perwira penerangan, perwira psikologi, perwira bidang intelijen, perwira kesehatan, prajurit dari Komando Pasukan Katak (Kopaska), penyelam, pilot heli, dan kru helikopter (aircrew).
Satgas MTF TNI Kontingen Garuda XXVIII-P/UNIFIL akan melanjutkan tugas Satgas MTF TNI Konga XXVIII-O/UNIFIL yang saat ini masih bertugas bersama KRI Diponegoro-365 di Beirut, Lebanon. Dari markas Koarmada II, Surabaya, KRI Sultan Iskandar Muda nantinya akan berlayar ke Jakarta, kemudian ke Batam, Sri Lanka, Oman, Mesir, dan tiba di tujuan Beirut, Lebanon.
Maritime Task Force (MTF) merupakan salah satu satuan yang bernaung di bawah kendali Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL). Selain MTF, TNI juga mengirim pasukannya untuk bergabung dengan satuan-satuan lain UNIFIL yang mencakup Satgas Batalyon Mekanis (INDOBATT), Satgas Pendukung Markas/Force Headquarter Support Unit (FHQSU), Satgas Indo Force Protection Company (FPC), Satgas Koordinasi Sipil-Militer/Civilian Military Coordination (CIMIC) TNI, Satgas Military Community Outreach Unit (MCOU), dan Satgas Level 2 Hospital.
Sebagian besar prajurit TNI yang tergabung dalam UNIFIL beroperasi di darat, sedangkan Satgas MTF menjalankan tugasnya di laut.
Situasi Tegang di Lebanon
Sementara itu, juru bicara UNIFIL, Andrea Tenenti, kembali menegaskan pada Rabu (30/10/2024) agar pihak-pihak yang bertikai mematuhi Resolusi PBB 1701 untuk meredakan situasi yang semakin memanas di Lebanon. Dalam konferensi pers secara daring dari Beirut, Tenenti mengatakan bahwa ketegangan telah meningkat tajam dalam beberapa pekan terakhir, mengubah permusuhan menjadi konflik yang lebih mematikan dan intens.
Situasi di Lebanon semakin memanas setelah serangan Israel ke wilayah Lebanon pada bulan Oktober 2024. Serangan ini merupakan balasan atas serangan Hamas ke Israel pada tahun sebelumnya. Serangan Israel menyebabkan kerusakan infrastruktur dan jatuhnya korban jiwa di Lebanon.
Peran Penting TNI dalam Misi Perdamaian
Keberangkatan Satgas MTF TNI Kontingen Garuda XXVIII-P/UNIFIL ke Lebanon merupakan bukti komitmen Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia. TNI telah memiliki pengalaman panjang dalam misi perdamaian PBB, dan kehadiran mereka di Lebanon diharapkan dapat membantu meredakan ketegangan dan menciptakan stabilitas di wilayah tersebut.
Tugas Satgas MTF TNI di Lebanon meliputi:
- Patroli maritim: Melakukan patroli di perairan Lebanon untuk mencegah pelanggaran batas wilayah dan aktivitas ilegal.
- Pengawalan kapal: Melindungi kapal-kapal yang melintas di perairan Lebanon dari ancaman keamanan.
- Bantuan kemanusiaan: Memberikan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat Lebanon yang membutuhkan, seperti bantuan medis dan logistik.