ERAMADANI.COM, JAKARTA – Menteri Agama Republik Indonesia Fachrul Razi, kembali menekankan pentingnya menyebarkan dan menarapkan sikap toleransi antarumat beragama di Indonesia.
Sikap toleransi ini merupakan suatu sikap saling menghormati dan menghargai antarkelompok atau antarindividu dalam masyarakat atau dalam lingkup lainnya.
Dilansir dari Republika.co.id, dimata Menag, toleransi sebagai modal kemajuan bangsa serta dapat mengundang investor dan wisatawan untuk masuk ke Indonesia.
Kolerasi antara Toleransi dan Investasi

Sehingga dengan begitu, nampak sebuah kolerasi antara toleransi dan investasi untuk kemajuan Nusantara ini, dari Sabang sampai Merauke.
“Mengapa banyak orang yang suka ke sini? Karena, kami sangat rukun dan damai. Semua agama sangat rukun di sini,” katanya mengutip pernyataan pejabat tinggi UEA saat Menag berkunjung ke negara itu.
“Saya garis bawahi, toleransi adalah modal untuk kemajuan, terutama mengundang investasi dan wisatawan,” ucap Fachrul di Gereja Zebaoth, Kota Bogor, Kamis (30/01/2020).
Fachrul mencontohkan, salah satu negara, yakni Uni Emirat Arab (UEA) yang menjunjung tinggi sikap saling menghormati ini, yang pernah dikunjunginya.
Kemudian ia juga memaparkan bahwa wisatawan berdatangan dari seluruh penjuru dunia berkali-kali lipat melebihi penduduk negara tersebut.
“Saya contohkan tadi macam Negara Uni Emirata Arab. Pak, kami punya penduduk dua juta. Kami punya wisatawan 14 juta dan akan naik lebih tinggi,” jelas Fachrul.
Fachrul juga menanyakan, alasan banyaknya wisatawan yang berkunjung ke UEA. Sebab, di negara itu semua agama yang ada menjunjung tinggi perbedaan dan menghormatinya.
Oleh sebab itu, Fachrul mengajak, semua masyarakat di Indonesia untuk terus menjunjung tinggi sikap ini. Sehingga, kunjungan wisatawan termasuk investor dapat semakin berkembang di Indonesia.
“Dan saya kira di kita rukun. Dan itu perlu kita tingkatkan,” pintanya.
Menurutnya pula sikap saling menghargai merupakan hal penting dalam kehidupan bermasyarakat. Toleransi dinilai mencerminkan keimanan seseorang.
“Toleransi tidak sedikit pun mengurangi iman dan takwa,” tegas Fachrul Razi
Ia menyebutkan bahwa Indonesia adalah miniatur dunia yang kaya dengan perbedaan, bahkan pendiri bangsa telah berupaya menjaga toleransi.
“Misalnya Sumpah Pemuda yang menyatakan tekad satu tumpah darah. Kemudian membangun Bhinneka Tunggal Ika,” tuturnya. (MYR)