ERAMADANI.COM, DENPASAR — Ahad (25/08/2019) Komunitas Semeton Hijrah Bali mengadakan sharing time kisah hijrah inspiratif dari seorang mantan personel Band Nasional ” Rocket Rockers “.
Kegiatan ini berkolaboraksi dengan Yayasan Musholla Mandala Darusassalam, For Ummat, Bajang Ngaji, Go Shadaqoh, Sahabat Hijrah Bali, dan Iphose.
Tema yang diangkat Sharing Time adalah “My Hijrah Journey”. Sharing time diadakan diadakan di Musholla Mandala Darussalam, Jalan Batusari II, Denpasar dan terbuka untuk umum.
Seperti dengan temanya yakni Hijrah. Pembicara yang mengisi kajian kali ini juga akan menceritakan pengalaman hijrah mereka kepada jamaah di Musholla Mandala Darussalam .
Dua musisi tanah air didaulat menjadi pembicara malam itu. Mereka adalah Noor Al Kautsar /Kang Ucay (Ex Vokalis Band Rocket Rockers) dan Rizky Fahdly/Kang Lowp (Ex Gitaris Band Rocket Rockers).
Rocket Rocker merupakan band Asal Bandung yang salah satu lagu hitsnya “Ingin Hilang Ingatan” yang kini masih sering diputar distasiun radio tanah air.
Sebelum Sharing Time dimulai Ustadz Khoirul Madani (Dai Muda dan Imam millenial) membacakan ayat-ayat suci AlQuran. Disusul tausiah kultum dari pembina Komunitas Semeton Hijrah Bali yakni Ustadz Zainuddin ,Lc.
Tak ketinggalan sekapur sirih Ustadz Ihsan dari perwakilan Komunitas Semeton Hijrah Bali memberikan sambutan kepada jamaah yang hadir sejak pukul 17.00 wita
Dari Rocket Rockers Menjadi Penantang Liberalisme
Kang Ucay menceritakan pengalaman hijrahnya yang begitu panjang. Sebagai seorang musisi yang karier musiknya tergolong cepat dan sempat pentas di luar negeri ternyata ia mengalami fase dimana hatinya begitu hampa dan kosong.
Sebagai personel band yang memiliki penghasilan diatas rata-rata ia malah tidak pernah menunaikan shalat lima waktu, tidak pernah menginjakan kaki di masjid, nge band di lokasi yang menjual minuman keras, dan tidak pernah mendengarkan siraman rohani.
“Saat karier melesat, menjadi terkenal, dan lagu-lagu band kami dinyanyikan oleh banyak orang. Tiba-tiba hati saya yang hampa dan ruhiyah begitu kosong ada hidayah kerinduan akan Allah swt” imbuhnya.
Kang Ucay juga menyinggung mengenai akidah anak muda zaman sekarang yang kebablasan.
“Anak muda zaman sekarang banyak kena virus pluralisme, sekuleriame dan liberalisme. Umat Islam khususnya anak muda digiring cara berpikirnya agar menganggap semua agana memiliki kesamaan. Padahal tidak boleh dicampur baurkan. Harus tahu batas batasnya” paparnya.
Kang ucay juga memuji mentalitas keislaman ummat Islam di Bali yang luar biasa
“Saya sempat tidak menyangka umat Islam di Bali begitu banyak. Sangat luar biasa kebanggan berislamnya yang begitu tinggi” ujarnya.
Kekuatan Hijrah yang membuatnya mantap untuk mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta saat manggung di satu kota
“Saya tercengang manakala band Rocket Rockers manggung membawa minuman beralkohol dan kehillangan kesadaran. Akhirnya dalam hati saya mantap tahun 2013 undur diri” kenangnya.
Kang ucap juga berpesan untuk anak muda yang berhijrah agar tidak setengah hari
” Jangan sampai niat berhijrah karena urusan dunia. Tetapi berhijrahlah karena demi menggapai ridha Allah swt” katanya.
Cobaan Pribadi Membuka Hati
Kang Lowp juga memiliki perjalanan hijrah yang tak kalah menarik. Ia memutuskan gantun gitar bulan mei 2019. Band indie yang membesarkan namanya ia tinggalkan dengan ikhlas. Berawal dari sakitnya sang ibunda yang tak kunjung sembuh. Berbagai dokter specialis dikunjungi hingga harta benda mulai habis akibat sakit “aneh” yang menggerogoti tubuh sang bunda.
“Ibu saya sakit yang tidak ada obatnya. Niat berhijrah timbul kala itu sejak ibu sakit. Saya mukai datang ke masjid dan majelis-majelis ilmu. Ibu juga saya ajak berobat syar’i alhamdulillah dibsrikan kesembuhan” ungkapnya.
Kang Ucay dan Kang Lowp saat ini disibukkan dengan kegiatan kemanusiaan. Mereka berdua bergabung dengan lembaga kemanusiaan “Explore!”. Fokus kegiatan nya aksi kemanusiaan di dalam negeri dan luar negeri. Di luar negeri lembaga kemanusiaan Explore! memberikan bantuan ke Palestina, Syria, Turki, Rohingya, Turki dan Umat Muslim Uyghur.
Jamaah yang hadir tergerak hatinya malam itu menyisihkan rezeki dan terkumpul dana Rp 1.000.000 untuk didonasikan kegiatan kemanusiaan “Explore!”. (HAD)