Jakarta, 15 April 2025 – Kerajaan Arab Saudi resmi meluncurkan platform digital terintegrasi bernama "Tasreeh," menandai babak baru dalam manajemen izin haji dan akses ke Kota Suci Makkah. Kolaborasi strategis antara Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi dan Otoritas Data dan Kecerdasan Buatan Saudi (SDAIA) ini bertujuan untuk memperkuat keamanan, efisiensi, dan transparansi penyelenggaraan ibadah haji dan umrah. Platform ini diintegrasikan dengan platform Nusuk, portal resmi Kementerian Haji dan Umrah, menawarkan solusi komprehensif bagi jutaan jamaah domestik dan internasional.
Peluncuran Tasreeh bukan sekadar pembaruan sistem, melainkan transformasi digital yang signifikan dalam pengelolaan arus jamaah menuju Makkah dan Madinah. Sistem lama yang mungkin rentan terhadap penipuan dan inefisiensi digantikan oleh platform yang terpusat, terintegrasi, dan berbasis teknologi canggih. Hal ini diharapkan mampu mengatasi tantangan logistik dan keamanan yang selalu menyertai musim haji, yang setiap tahunnya melibatkan jutaan jamaah dari seluruh penjuru dunia.
Tasreeh berfungsi sebagai pusat penerbitan izin dan lisensi bagi berbagai kelompok, termasuk jamaah haji dan umrah, pekerja pendukung penyelenggaraan haji, relawan, serta kendaraan yang digunakan untuk transportasi. Dengan integrasi yang erat dengan aplikasi Tawakkalna, platform pelacakan kesehatan dan status digital warga Saudi, Tasreeh memastikan verifikasi identitas dan status kesehatan jamaah dengan cepat dan akurat. Sistem ini juga memungkinkan otoritas keamanan di pintu masuk Makkah untuk memverifikasi izin melalui aplikasi Maidan, meningkatkan pengawasan dan keamanan secara real-time.
Standarisasi dan koordinasi prosedur menjadi fokus utama Tasreeh. Platform ini dirancang untuk menyederhanakan proses perizinan yang sebelumnya mungkin rumit dan memakan waktu. Dengan sistem yang terintegrasi, waktu tunggu dan birokrasi diharapkan dapat diminimalisir, memberikan pengalaman yang lebih lancar dan efisien bagi para jamaah. Penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) di dalam platform ini diperkirakan akan meningkatkan akurasi dan kecepatan pemrosesan data, serta membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih efektif.
Peluncuran Tasreeh didahului oleh pengumuman sejumlah regulasi baru oleh pemerintah Arab Saudi menjelang musim haji 1446 H/2025 M. Langkah-langkah tegas ini menunjukkan komitmen Kerajaan dalam menjaga keamanan dan kelancaran penyelenggaraan ibadah haji, sekaligus melindungi kesucian tempat-tempat suci. Salah satu regulasi yang paling menonjol adalah larangan masuk Makkah tanpa visa haji yang berlaku efektif sejak 29 April 2025. Larangan ini bertujuan untuk mencegah akses ilegal dan memastikan hanya jamaah yang terdaftar dan memenuhi persyaratan yang dapat memasuki kota suci tersebut.
Selain itu, ekspatriat yang tidak memiliki izin resmi juga dilarang memasuki Makkah mulai 23 April 2025. Pembatasan ini bertujuan untuk mengontrol jumlah orang yang memasuki Makkah selama musim haji, mengurangi potensi kepadatan dan risiko keamanan. Selama musim haji, akses ke Makkah akan sangat terbatas, hanya diberikan kepada penduduk Makkah yang terdaftar secara resmi, pemegang izin haji yang sah, dan petugas tempat-tempat suci. Kebijakan ini mencerminkan upaya Arab Saudi untuk mengoptimalkan manajemen jamaah dan memastikan kenyamanan serta keselamatan mereka.
Jemaah umrah yang masih berada di Makkah pada 29 April 2025 (1 Zulkaidah 1446 H) diwajibkan untuk meninggalkan Arab Saudi sebelum batas waktu tersebut. Kegagalan untuk mematuhi aturan ini akan dikenakan sanksi. Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa Makkah dapat difokuskan sepenuhnya pada penyelenggaraan ibadah haji tanpa gangguan dari jamaah umrah. Pemerintah Arab Saudi telah menekankan pentingnya kepatuhan terhadap peraturan ini untuk memastikan kelancaran dan keamanan musim haji.
Sebagai bagian dari upaya untuk mengoptimalkan manajemen musim haji, Arab Saudi juga menangguhkan sementara penerbitan izin umrah di platform Nusuk mulai 29 April 2025 hingga 10 Juni 2025. Penghentian sementara ini memungkinkan otoritas untuk fokus sepenuhnya pada pengelolaan jamaah haji dan memastikan keamanan serta kenyamanan mereka selama musim puncak tersebut. Pembatasan ketat akan diberlakukan selama musim haji 2025 untuk memastikan kelancaran dan keamanan ibadah.
Implementasi Tasreeh dan regulasi baru ini menandai perubahan paradigma dalam pengelolaan haji dan umrah. Sistem terintegrasi dan berbasis teknologi ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi, transparansi, dan keamanan dalam penyelenggaraan ibadah haji. Dengan menggabungkan teknologi canggih dengan manajemen yang ketat, Arab Saudi berupaya untuk memberikan pengalaman ibadah haji yang lebih aman, nyaman, dan berkesan bagi jutaan jamaah dari seluruh dunia.
Keberhasilan implementasi Tasreeh akan bergantung pada beberapa faktor, termasuk tingkat adopsi oleh jamaah, efektivitas integrasi dengan sistem lain, dan kemampuan platform untuk mengatasi potensi masalah teknis. Namun, langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah Arab Saudi menunjukkan komitmen yang kuat untuk memodernisasi sistem manajemen haji dan umrah, sekaligus memastikan kelancaran dan keamanan ibadah bagi seluruh jamaah.
Ke depan, perkembangan Tasreeh dan integrasinya dengan sistem lain akan terus dipantau. Evaluasi berkala dan penyempurnaan sistem akan menjadi kunci keberhasilan jangka panjang platform ini. Dengan adanya platform ini, diharapkan Arab Saudi dapat terus meningkatkan kualitas layanan dan pengalaman ibadah haji dan umrah bagi jamaah dari seluruh dunia, menjadikan ibadah haji dan umrah sebagai pengalaman yang lebih aman, efisien, dan berkesan. Tasreeh bukan hanya sebuah platform, tetapi representasi dari komitmen Arab Saudi dalam melayani para tamu Allah SWT. Inovasi ini menjadi bukti nyata bagaimana teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan menunjang pelaksanaan ibadah yang khusyuk dan aman.